Advertisement
Pelatihan Kemandirian Jadi Bekal Penghuni Lapas Perempuan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Sejumlah Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) Lapas Perempuan Kelas IIB Jogja mengikuti pelatihan merias pengantin, Selasa (30/4/2019). Kegiatan ini merupakan rangkaian Pelatihan Kemandirian yang meliputi pelatihan salon, bakery, kalung, jahit dan shibori.
Kepala Lapas Perempuan Jogja, Retno Yuni Hardiningsih, menjelaskan pelatihan merias pengantin atau salon hari ini diikuti oleh 20 peserta. Pelatihan ini memberi bekal bagi WBP agar setelah bebas nanti bisa mempraktekan apa yang telah mereka pelajari. “Bisa digunakan untuk mencari nafkah,” katanya, Selasa.
Advertisement
Pelatihan salon dibagi menjadi delapan pertemuan. Hal ini dilakukan karena menyesuaikan dengan jadwal pelatih yang tidak selalu bisa setiap saat. “Semisal hari ini rias pengantin, besok potong rambut, minggu depan kecantikan dan seterusnya,” kata Retno.
Lapas Perempuan Jogja memiliki penghuni 117 orang, dengan rincian tahanan sejumlah 23 dan WBP 94. WBP ini lah yang diikutkan dalam Pelatihan Kemandirian. Jenis pelatihan yang diikuti dipilih berdasarkan hobi WBP, agar pelatihan yang didapat sesuai dengan minat masing-masing peserta.
Pelatihan salon ini merupakan yang pertama dari keseluruhan Pelatihan Kemandirian, yang akan berlangsung sepanjang 2019. Selain pelatihan dari Lapas, Retno mengatakan pihak swasta juga sering mengadakan pelatihan kepada WBP. Salah satunya adalah pembuatan kalung yang dilaksanakan setiap Kamis.
Retno melihat, peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Katanya, selain untuk mengisi waktu luang juga sebagai penambahan skill WBP. “Kebanyakan peserta memulai dari nol, belum punya basic skillnya, tapi karena perempuan kan suka dandan, jadi kita arahkan,” katanya.
Salah satu pelatih rias pengantin ini adalah Purwatiningsih atau kerap disapa Nining. Ia merupakan owner Kuning Batik Collection. Selain ikut membantu melatih merias pengantin, ia juga melatih pada pelatihan bakery dan fashion.
Ia mengatakan, pelatihan rias pengantin ini menggunakan gaya Paes Ageng Jogja. Ia melihat, para peserta sangat mudah untuk dilatih. Meskipun skill dasar belum banyak, tapi bisa mengikuti pelatihan dengan baik.
Ia telah empat kali mengisi pelatihan di Lapas Perempuan Jogja. Menurutnya, meski WBP adalah orang yang pernah melakukan kesalahan, bukan berarti mereka tidak memiliki kesempatan untuk berbuat baik. “Makannya pelatihan seperti ini semoga bisa bermanfaat untuk masa depan mereka," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Sabtu 20 April 2024
- Dibanding Tahun Lalu, Jumlah Turis dan Belanja Wisatawan Kota Jogja Kali Ini Naik Selama Libur Lebaran
- Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja
- Update Peringatan Dini Cuaca di DIY: Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang
Advertisement
Advertisement