Advertisement

Sleman Punya 8.318 Orang Terlatih Bencana

Hafit Yudi Suprobo
Kamis, 27 Juni 2019 - 05:47 WIB
Nina Atmasari
Sleman Punya 8.318 Orang Terlatih Bencana Simulasi bencana alam. (Harian Jogja - Jalu Rahman Dewantara)

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto, menyatakan Kabupaten Sleman hingga pertengahan tahun 2019 ini telah memiliki 8.318 orang terlatih dalam hal penanganan bencana.

“Untuk kegiatan penguatan kelembagaan masyarakat dalam pengurangan resiko bencana di tahun 2019 salah satunya adalah wajib latih penanggulangan bencana,” kata Joko dalam Gladi Lapang Wajib Latih Penanggulangan Bencana di Desa Margoagung, Seyegan pada Rabu (26/6/2019).

Advertisement

Menurutnya, kegiatan wajib latih tersebut sebagai langkah Pemkab Sleman untuk melatih kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Kegiatan ini juga dilakukan untuk meningkatkan peran serta warga msyarakat khususnya kelompok rentan dalam pengelolaan sumber daya dalam meminimalisir resiko bencana.

Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya meningkatkan kapasitas kelembagaan warga masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan resiko bencana.

Staf Ahli Bupati Sleman Bidang Pemerintahan dan Hukum, Mustain Ainun mengatakan gladi lapang wajib latih penanganan bencana tersebut menurut Mustain merupakan salah satu upaya untuk melakukan persiapan dalam menghadapi terjadinya bencana.

"Saat ini Kabupaten Sleman telah memiliki 46 tim wajib latih desa," kata Mustain mengukuhkan Tim Wajib Latih Penanggulangan Bencana Desa Margoagung.

Mustain mengatakan, bahwa kegiatan di Desa Margoagung ini merupakan salah satu bentuk edukasi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana bagi masyarakat.

“Selain itu pelaksanaan gladi ini juga sebagai langkah penyamaan persepsi dan mematangkan koordinasi antar instansi terkait penanganan bencana,” kata Mustain.

Mustain mengajak masyarakat dalam menghadapi bencana saat ini jangan hanya bersikap responsif, namun sudah menuju preventif yaitu dengan pengelolaan resiko bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Alasan Kepolisian Hentikan Penyidikan Kasus Aiman Witjaksono

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement