Advertisement
Cegah Antraks, Kulonprogo Larang Peredaran Sapi Asal Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo mengeluarkan surat imbauan kepada para penjual hewan kurban untuk tidak mendatangkan sapi dari Gunungkidul sebagai barang jualan hewan kurban.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disperpangan Kulonprogo Drajat Purbadi mengatakan surat imbauan itu diberikan kepada penjual hewan kurban di Kulonprogo sejak sepekan lalu. Disperpangan menginginkan sapi asal Gunungkidul tidak beredar di Bumi Menoreh.
Advertisement
“Jangan datangkan hewan kurban dari Gunungkidul,” ucapnya, Senin (8/7/2019). Imbauan tersebut sebagai antisipasi agar penjual terhindar dari adanya kasus antraks di Kulonprogo mengingat beberapa waktu lalu ada temuan antraks terjadi di Gunungkidul.
Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, penjual hewan kurban banyak yang mendatangkan hewan kurban dari Gunungkidul. Wilayah lain yang menjadi penyuplai hewan kurban lainnya yaitu dari Jawa Tengah, seperti Purworejo, Magelang, Wonosobo dan Banjarnegara.
Kasus antraks pernah terjadi di Kulonprogo pada 2017 lalu. Tiap tahunnya, berbagai gangguan kesehatan pada hewan lainnya ditemui seperti diare, pink eye dan cacing hati. Nantinya, Disperpangan akan bertugas memantau penjualan dan penyembelihan hewan kurban pada pelaksanaan Iduladha. Sekitar dua pekan sebelum Iduladha, Disperpangan akan mengintensifkan pemantauan.
Saat ini, hewan kurban mulai datang dari berbagai daerah. Drajat menegaskan Disperpangan akan memeriksa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) terlebih dahulu. Setiap penjual dituntut untuk mempunyai SKKH.
Kepala Seksi Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan DIY Trisno Agung Wibowo menuturkan penyakit antraks tidak menular dari manusia ke manusia tetapi penularan terjadi dari hewan ke manusia. Penyakit antraks akan menyebar dengan cepat.
“Bila terjadi kasus bergejala positif antraks, harus segera diobati dan dilakukan pemindaian,” tuturnya. Dalam pemantauan nantinya diberikan vaksinasi kepada hewan yang benar-benar masih sehat agar terhindar dari berbagai macam penyakit seperti antraks. Obat cacing juga diberikan pada hewan yang sekiranya dibutuhkan sesuai dengan anjuran dokter hewan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement