Advertisement
Selamatkan Anak dari Kecelakaan Lalu Lintas, Jogja Belajar dari Korea Selatan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- UGM dan Gachon University Korea telah memulai kerja sama dalam menurunkan angka kecelakaan (laka) lalu lintas anak di DIY sejak 2017.
Kerja sama ini diwujudkan dengan dilaksanakannya berbagai program yang bertujuan menumbuhkan kesadaran terkait dengan keselamatan berlalu lintas, serta menurunkan angka kecelakaan lalu lintas anak.
Advertisement
Sasaran utama dari program-program yang dijalankan adalah siswa TK dan SD yang belum mengenakan helm ketika berangkat ke sekolah. Masih banyak orang tua yang tidak memakaikan helm kepada anaknya ketika berangkat ke sekolah dengan alasan jarak tempuh perjalanan dari rumah ke sekolah yang tidak terlalu jauh. Rendahnya kesadaran mengenakan helm ini dianggap sebagai salah satu faktor penyebab tingginya angka kecelakaan anak di provinsi DIY.
Pada 1 Oktober lalu, UGM dan Gachon University menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri mahasiswa UGM dan Gachon University Korea serta beberapa instansi pemerintah terkait, yang juga ikut bekerja sama dalam program penurunan angka kecelakaan lalu lintas anak di DIY. Acara yang didukung oleh Korea International Cooperation Agency (Koica) dan Samsung Electronics ini diselenggarakan di Ruang Sekip UC Hotel UGM. Sebanyak kurang lebih 70 peserta dari Korea Selatan dan Indonesia menghadiri FGD ini.
Dengan mengangkat tema tentang keselamatan berlalu lintas, FGD ini juga dihadiri oleh beberapa instansi pemerintah seperti Dinas Perhubungan DIY, Dinas Perhubungan Kota Jogja sebagai pengelola Taman Lalu Lintas Giwangan, Direktorat Lalu Lintas Polda DIY, dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY.
Pada FGD kali ini perwakilan mahasiswa dari Magister Sistem dan Teknik Transportasi UGM mempresentasikan beberapa materi yang berkaitan dengan keselamatan berlalu lintas bagi anak. Di antaranya tentang pentingnya kesadaran penggunaan helm, cara menyeberang jalan yang baik dan benar, berjalan kaki ke sekolah, pengadaan program bus antarjemput untuk siswa, serta pengenalan dan penerapan Zona Selamat Sekolah (ZoSS).
Sedangkan perwakilan mahasiswa Gachon University mempresentasikan tentang edukasi keselamatan berlalu lintas di Korea, hukum dan kebijakan tentang keselamatan berlalu lintas bagi anak-anak, fasilitas publik yang disediakan untuk membantu mencegah kecelakaan lalu lintas anak, pengenalan Walking School Bus di Korea, dan materi tentang pedestrian license atau surat izin bagi pejalan kaki.
Sebelum seperti sekarang ini, dulunya Korea Selatan juga mencatat angka kecelakaan anak yang cukup tinggi. Dalam sambutannya Profesor Huh dari Gachon University mengatakan jumlah anak-anak yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Korea Selatan pernah menyentuh angka 1.537 orang. Namun kini, jumlah tersebut menurun drastis menjadi hanya 34 orang saja. “Saya berharap dengan program-program yang kami laksanakan bisa membantu menurunkan angka kecelakaan lalu lintas anak seperti di Korea. Mari kita bekerja sama saling membantu hingga angka kecelakaan lalu lintas anak di Jogja menjadi nol,” kata Profesor Huh beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Jogja Kamis 25 April 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
- Program Transmigrasi, DIY Dapat Kuota 16 Kepala Keluarga
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
Advertisement
Advertisement