Advertisement
Olifant Kampanyekan Peduli Lingkungan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Olifant School menghadirkan Junior Entrepreneur Festival (JEFest) dengan tema Zero Waste and Plastic Diet, Sabtu (26/10). Event tahunan ini adalah acara open house sekaligus perayaan talenta dan karya anak serta mengembangkan sifat entrepreneurship.
“Kami memutuskan untuk memilih tema Zero Waste and Plastic Diet sebagai tema, karena isu ini sudah menjadi isu global dan patut mendapat perhatian serius dari semua pihak,” kata Marketing Communications Olifant School, Mariana Hastuti.
Advertisement
Dikatakannya sejak awal tahun ajaran baru, Olifant mulai melakukan berbagai upaya untuk mengurangi sampah dan penggunaan plastik sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Misalnya, dengan membawa tumbler dan tempat makan atau memakai totebag sebagai pengganti plastik.
JEFest tahun ini menampilkan berbagai kegiatan seni dan karya ilmiah anak seputaran tema diet plastik dan zero waste, dari level preschool hingga SMP dan SMA. Murid preschool dan SD menampilkan drama musikal, paduan suara, tarian, hingga zumba.
Para orang tua pun terlibat aktif dalam kegiatan ini, baik dalam persiapan di belakang panggung maupun di depan panggung, mereka menampilkan pertunjukan fashion show ibu dan anak dengan kostum daur ulang plastik.
Selain pertunjukan seni, terdapat pula kidzpreneur bazaar oleh anak-anak kelas V SD, yaitu kegiatan kids entrepreneur berupa presentasi dari rencana startup bisnis mereka. Mereka melakukan riset dan membuat analisa strengths, weaknesses, opportunities dan threats (SWOT), mendesain dan memproduksi, hingga menjual produk-produk yang sudah mereka produksi kepada para pengunjung bazar.
Puncak acara dipersembahkan siswa-siswi SMP dan SMA dalam pergelaran Circular Fashion Vaganza yang merupakan hasil kolaborasi murid Olifant High School dengan salah satu pengajar Khaya Design Jakarta. Pergelaran ini menampilkan 20 rancangan dengan mengangkat tema Zero waste dan Upcycle. Pada pergelaran ini, semua anak terlibat dengan mengambil peran yang berbeda yaitu event organizer, public relations, produksi dan multimedia. Mereka berperan aktif mulai dari proses pembuatan desain, pengumpulan bahan, pemotongan pola dan teknik pewarnaan, produksi, pembuatan tiket dan undangan, hingga teknis dan performance saat di panggung. “Circular dan upcycle fashion adalah konsep zero waste dengan memberikan penampilan baru untuk pakaian lama,” kata Mariana.
Perwakilan orang tua, Indrawati mengharapkan dengan kegiatan ini, nantinya anak akan terbiasa untuk peduli akan lingkungan, dan berpengaruh pada orang lain. “Harapannya akan terbiasa dengan cara hidup yang memperhatikan lingkungan, tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah, lingkungan rumahnya. Dari diri sendiri ke orang lain,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Cak Imin Tetapkan Kriteria Calon Kepala Daerah yang Diusung PKB
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Sabtu 20 April 2024
- Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja
- Pansus DPRD DIY Mulai Bahas Perubahan Aturan Soal Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur
- Hasil Riset: 34 Persen Masyarakat Belanja Bahan Makanan Masih secara Offline
Advertisement
Advertisement