Advertisement

Ini Wilayah di DIY yang Jadi Sarang Narkoba

Newswire
Minggu, 22 Desember 2019 - 23:37 WIB
Bhekti Suryani
Ini Wilayah di DIY yang Jadi Sarang Narkoba Ilustrasi. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-Kabupaten Sleman merupakan wilayah di DIY yang paling rawan terjadi kasus narkoba.

Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sleman menyebut angka peredaran narkoba terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berada di wilayahnya . Banyaknya kos-kosan hingga tempat hiburan malam diduga menjadi penyebabnya.

Advertisement

Area yang terpantau banyak peredaran narkobanya berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,. Tercatat, banyak pendatang di daerah tersebut karena adanya perguruan tinggi.

"Khususnya di Kecamatan Depok yang terdapat banyak perguruan tinggi, area kos-kosan hingga tempat hiburan malam," Kepala BNNK Sleman, AKBP Siti Alfiah seperti dilansir dari Okezone.com-jaringan Harianjogja.com, Sabtu (21/12/2019).

Untuk mengatisipasi hal itu, BNNK Sleman melakukan sosialisasi program Pencegahan dan Pemberanasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Pihaknya banyak menemukan warga pendatang yang membawa narkoba berada di kos-kosan yang tidak dijaga oleh pemiliknya.

“Fenomena ini lantaran banyaknya mahasiswa, warga pendatang serta area kos-kosan tanpa induk semang hingga tempat hiburan malam juga menjadi faktor peredaran gelap narkoba di Sleman cukup tinggi. Untuk mengurangi permintaan dan pasokan narkoba, kami terus melaksanakan program P4GN," ucap Alfiah.

BNNK juga terus melakukan sosialisasi ke tempat-tempat hiburan malam. Operasi rutin disertai tes urine di tempat hiburan juga terus dilakukan.

"Sedangkan pemberantasan narkoba di Sleman, kami juga telah melakukan sosialisasi, operasi hingga tes urine di tempat hiburan,” ucapnya.

Upaya pemberantasan lainnya terus dilakukan oleh polisi. Sindikat narkoba di Indonesia dinilai mempunyai banyak cara untuk mengelabuhi petugas. Bahkan banyak peredaran narkoba yang berasal dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

“Saat di dalam lapas, pengguna pengedar dan bandar bisa saja berinteraksi. Setelah bebas, yang awalnya hanya pengguna, pulang bukan sembuh malah jadi pintar. Yang jadinya bukan bandar, saat bebas justru dikendalikan dari dalam,” kata Alfiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : iNews.id

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement