Advertisement
Indmira Bantu Petani Kelola Sampah Menjadi Pupuk
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Indmira sebagai perusahaan berbasis teknologi terus berkiprah di dunia pertanian. Salah satu program yang dilakukan adalah merehabilitasi lingkungan, seperti reklamasi lahan tambang.
Kendati lahir di Jogja, perusahaan yang mulai beroperasi sejak 1985 ini banyak melakukan reklamasi lahan di luar Jawa, seperti di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.
Advertisement
Di Bangka Belitung misalnya, Indmira melakukan reklamasi pada lahan bekas tambang timah. "Kami bantu mereklamasi lahan itu untuk menanam tanaman dan hasilnya bisa dinikmati masyarakat," kata Felisitas Atika Dewi selaku Public Relation Indmira saat berkunjung ke kantor Harian Jogja, Jumat (6/3/2020).
Ada pula penggunaan lahan marginal pasir pantai di Pandansimo, Bantul. "Kami treatment pasir pantai itu agar dapat ditanami seperti kacang, bahkan padi. Padi juga sempat panen," lanjut Maulina Pramesti selaku staf Indmira bagian Komunikasi.
Salah satu hasil produksi Indmira adalah pupuk kompos yang dihasilkan baik dari limbah rumah tangga maupun limbah perkebunan. Di lahan perkebunan kelapa sawit, Indmira mengolah tandan kosong kelapa sawit menjadi pupuk kompos.
Di kawasan Danau Toba, Indmira juga menggerakkan para petani untuk mengolah ikan yang mati menjadi pupuk organik. "Yang kami lakukan sesuai permasalahan yang ada di masing-masing daerah." tuturnya.
Saat ini, Indmira juga masih menjalankan berbagai riset seputar pertanian. Antara lain riset pupuk dari limbah kopi (ampas kopi), bioetanol dari tandan kosong, dan automatisasi greenhouse yang bekerja sama dengan Universitas Islam Indonesia (UII) dalam pembuatan alat penyiram tanaman otomatis.
Menyadari bahwa saat ini banyak anak muda yang kurang tertarik pada dunia pertanian, Indmira senantiasa menghadirkan event yang mampu menarik perhatian. Seperti melalui kegiatan Hack a Farm. Kegiatan ini merupakan wadah bagi anak mudah untuk membuat teknologi masalah pertanian. Peserta dalam bentuk kelompok akan membuat menyusun ide dan membuat prototipe selama tiga hari. "Tiga pemenang kami mentoring," tutur Sita.
Ada pula event Waluku Festival. "Di sini kami ingin bangun paradigma bahwa bertani tidak hanya soal menanam. Di sini [Wluku] ada kegiatan meracik makanan sehat," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kubu Anies & Ganjar Minta MK Panggil Sejumlah Menteri, Kubu Prabowo Ajukan Megawati
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
- BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Ini Lokasi Pusatnya
- Masjid di DIY Menerima Dana Zakat Mal yang Dihimpun dari Para Dokter
- Gelar Rakerda, BKKBN DIY Optimalkan Target Program Bangga Kencana
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
Advertisement
Advertisement