Advertisement

Merapi Erupsi Berkali-kali, Awan Panas Masih Mengancam

Hafit Yudi Suprobo
Sabtu, 04 April 2020 - 19:17 WIB
Bhekti Suryani
Merapi Erupsi Berkali-kali, Awan Panas Masih Mengancam Warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan tetap mencari rumput di area Objek Wisata Bukit Klangon pasca erupsi Gunung Merapi yang ketiga kali, Sabtu (28/3/2020) pagi. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja menyatakan dalam kurun waktu hampir sepekan yakni (27/3/2020) sampai dengan (2/4/2020) terjadi enam kali erupsi Gunung Merapi. Awan panas masih mengancam sejauh dua kilometer menuju ke selatan dan tenggara.

Kepala BPPTKG Jogja Hanik Humaida mengatakan Gunung Merapi erupsi enam kali yakni pada 27 Maret pukul 10.56 WIB dan 21.46 WIB, 28 Maret pukul 05.21 WIB dan 19.25 WIB, 29 Maret pukul 00.15 WIB, serta 2 April pukul 15.10 WIB.

Advertisement

"Untuk kolom asap letusan tertinggi tercatat mencapai lima kilometer dengan amplitudo 75 mm dan durasi tujuh menit pada 27 Maret 2020 pukul 10.56 WIB lalu," kata Hanik Humaida, Jumat (3/4/2020) lalu.

Dikatakannya, aktivitas Gunung Merapi terbilang cukup tinggi dan ditetapkan berstatus Waspada. Potensi bahaya saat ini adalah berupa awan panas dari runtuhnya kubah lava dan lontaran material vulkanis dari letusan eksplosif.

Guguran lava dan awan panas berpotensi menimbulkan hujan abu. Masyarakat di sekitar Merapi diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanis. Masyarakat juga perlu waspada bahaya lahar terutama saat hujan di seputar Gunung Merapi.

Hanik menambahkan awan panas yang meluncur dari kawah Merapi masih menuju ke bukaan kawah Merapi yakni ke Kali Gendol. Hal tersebut diakui Hanik merupakan karakteristik Merapi saat ini. "Fenomena tersebut merupakan karakteristik Merapi saat ini, jadi jika ada erupsi, ada awan panas yang mengarah ke Kali Gendol," jelas dia.

Hasil pemantauan BPPTKG dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada Kamis (2/4) lalu, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut.

"Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah. Tinggi asap maksimum 600 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada 2 April 2020 jam 17.20 WIB," kata dia.

Intensitas kegempaan yang terjadi di Gunung Merapi pada pekan ini juga lebih tinggi jika dibandingkan pekan lalu. Kegempaan dalam pekan ini tercatat enam kali letusan, 43 kali gempa embusan (DG), empat kali gempa vulkanis dangkal (VTB), 49 kali gempa fase banyak (MP), 69 kali gempa guguran (RF), 52 kali gempa low frekuensi (LF) dan 19 kali gempa tektonik (TT).

Dalam pemantauan BPPTKG menggunakan metode pengamatan seismik, deformasi, gas, dan visual.

"Metode tidak berubah masih tetap, semua fungsi juga masih berjalan dengan baik, ketika ada erupsi kami juga langsung mengetahuinya, walaupun ini work from home kami tetap memantau 24 jam terhadap Merapi," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang

News
| Jum'at, 19 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement