Advertisement

Satu dari 6 Tenaga Medis Bantul yang Diisolasi, Dinyatakan Positif Covid-19

Ujang Hasanudin
Minggu, 03 Mei 2020 - 13:07 WIB
Arief Junianto
Satu dari 6 Tenaga Medis Bantul yang Diisolasi, Dinyatakan Positif Covid-19 Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Satu dari enam orang tenaga kesehatan (nakes) di Bantul yang diisolasi karena hasil tes cepat rapid diagnostic test (RDT) mereka menunjukan reaktif atau positif, telah menjalani tes swab. Hasilnya nakes tersebut dinyatakan positif terkontaminasi virus Corona, sedangkan yang lainnya masih menunggu hasil tes swab.

Tenaga medis yang positif Covid tersebut adalah perempuan berusia 38 tahun asal Kecamatan Sewon. “Iya itu [perempuan berusia 38 tahun asal Kecamatan Sewon],” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso, saat dimintai konfrmasi soal kebenaran adanya nakes yang positif Covid-19, Minggu (3/5/2020).

Advertisement

Dia menambahkan pasien tersebut kini dirawat di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19, Kecamatan Bambanglipuro. Sayangnya, Dokter Oky, sapaan akrab Sri Wahyu Joko Santoso tidak menjelaskan lebih lanjut penelusuran dari satu orang nakes yang dinyatakan positif tersebut. Dia mengaku akan menyampaikan hal tersebut bersamaan dengan hasil tes swab nakes lainnya yang hingga kini masih dalam proses pemeriksaan.

Sebelumnya, dia mengatakan ada enam nakes dan satu orang nontenaga medis yang diisolasi di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19. Para tenaga medis tersebut diisolasi karena hasil rapid test menunjukan reaktif sehingga pelu didiagnosa lebih lanjut.

Oky mengaku belum tahu pasti riwayat kontak para tenaga kesehatan itu sehingga hasil tes cepatnya positif, namun dia menduga karena kontak erat dengan para pelaku perjalanan yang melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas. “Untun riwayat penularan dugaan sementara. Sekali lagi dugaan sementara adalah kontak pada saat melakukan screening rapid test pada pelaku perjalanan. Karena saat ini puskesmas giat untuk screening para pelaku perjalanan yang dari daerah terjangkit atau pun dari klaster-klaster yang ada,” ujar Oky.

Lebih lanjut Oky menyatakan bahwa rapid test adalah deteksi dini untuk mendeteksi munculnya antibodi tubuh terhadap penyakit tertentu. Saat ini RDT Covid-19 dipergunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap virus Corona. Sedangkan jenis virus Corona lebih dari satu macam. “Untuk penegakkan diagnosa virus Corona dilakukan dengan tes swab diperiksa dengan PCR [polymerase chain reaction],” kata Oky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement