Advertisement

Kedisiplinan Masyarakat saat New Normal, Kunci Redam Penularan Covid-19

Bernadheta Dian Saraswati
Selasa, 02 Juni 2020 - 16:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kedisiplinan Masyarakat saat New Normal, Kunci Redam Penularan Covid-19 Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Kedisiplinan semua pihak dalam melaksanakan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah merupakan faktor kunci dalam memutus mata rantai penularan virus.

Pernyataan ini disampaikan Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dedi Rosadi dalam rilis terbaru pada Selasa (2/6/2020). Bersama dengan pakar lainnya, yakni alumnus FMIPA UGM Heribertus Joko dan alumnus PPRA Lemhanas Fidelis I Diponegoro, Dedi membuat permodelan probabilistik dengan dasar data nyata atau probabilistik data-driven model (PDDM).

Advertisement

Berdasarkan tracking data terakhir sampai 28 Mei 2020, terdapat lonjakan estimasi kasus positif yang awalnya diperkirakan 31.000 menjadi 48.000 di akhir masa pandemi. Menurut Dedi, dari pantauan dengan model stokastik terlihat bahwa angka penularan R0t (angka reproduksi/angka penularan waktu ke-t Covid-19) nasional yang tadinya sudah turun sampai 1.114 pada tanggal 11 Mei 2020, tercatat menunjukkan trend naik pada minggu kedua Mei 2020 dan mencapai puncaknya pada 23 Mei 2020 namun kemudian terus menunjukkan trend menurun dan pada tanggal 30 Mei 2020 tercatat bernilai sebesar 1.107.

Dia menjelaskan ada beberapa catatan penting yang perlu menjadi perhatian bersama saat ini terkait dengan wacana new normal. Salah satunya adalah angka perhitungan R0t Covid-19 Indonesia (nasional) dalam beberapa hari terakhir masih disekitar 1.1. Hal ini menunjukkan bahwa jika masyarakat tidak berhasil menjalankan protokol kesehatan secara disiplin maka kondisi belum bisa dikatakan sepenuhnya aman terhadap kemungkinan penularan lokal.

"Namun harus dipahami kondisi di setiap daerah bervariasi besaran harga angka reproduksinya. Sesuai dengan database BNPB pertanggal 31 Mei 2020, terdapat 104 kabupaten/kota merupakan daerah dengan zona hijau sehingga daerah tersebut relatif aman untuk dilaksanakan kondisi new normal sesuai protokol yang berlaku," paparnya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Selasa (2/6/2020). 

Berikutnya, mematuhi protokol kesehatan yang dimaksud tidak berbeda dengan yang disampaikan oleh pemerintah. Utamanya menggunakan masker ketika keluar rumah, rajin cuci tangan dengan menggunakan sabun, tangan tidak steril dilarang menyentuh bagian wajah yang berpotensi menjadi pintu masuk virus, dan memperhatikan anjuran distancing serta menghindari kerumunan.

Kemudian, pengawasan maupun pengendalian yang ketat terhadap mobilitas penduduk baik domestik  dan internasional yang diduga berpotensi mengakibatkan penularan virus. Misalnya arus  balik pasca lebaran, masih perlu menjadi perhatian disamping upaya efektif untuk pengendalian penyebaran lokal. Caranya melalui tracking dan karantina orang beresiko (PDP dan ODP) dan rapid testing yang terukur namun cukup masif terhadap potensi penularan orang tanpa gejala (OTG) terutama untuk daerah-daerah zona merah.

Dalam perkiraan permodelan PDDM sebelumnya (25/04/2020) yang menunjukkan bahwa di Indonesia pandemi akan mereda di bulan Juli masih cukup relevan. Estimasi nilai maksimum pasien disekitar angka 48.000 diprediksikan dibawah asumsi penambahan pasien data positif pada minggu ketiga Mei kemarin sudah merupakan angka tertinggi. Peningkatan kapasitas test PCR yang telah ditunjukkan dalam dua minggu terakhir memberikan harapan yang baik untuk kecepatan penanganan wabah ini.

Dedi menyebutkan munculnya episenter baru Jawa Timur merupakan penyebab lonjakan pasien positif yang paling signifikan. Keberhasilan penanganan Covid-19 di Jawa Timur menjadi tumpuan harapan bersama agar pandemi ini tidak semakin mengkhawatirkan.

"Demikian pula pengendalian provinsi-provinsi lain yang berpotensi membahayakan seperti Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Papua perlu dioptimalkan agar Indonesia dapat semakin optimis menatap ke depan," tuturnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Selebgram Ini Bagikan Kondisi Putrinya yang Masih Balita Dianiaya oleh Pengasuh

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement