Advertisement

Promo November

Epidemiolog: Kegiatan Arisan dan Rapat Warga Picu Munculnya Klaster Keluarga

Bernadheta Dian Saraswati
Jum'at, 11 September 2020 - 11:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Epidemiolog: Kegiatan Arisan dan Rapat Warga Picu Munculnya Klaster Keluarga Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Kasus penyebaran Covid di Tanah Air tak kunjung bisa dikendalikan. Bahkan ancaman penyebaran dari klaster keluarga semakin meningkat. Munculnya klaster ini menunjukan bahwa Covid-19 telah masuk ke satuan unit terkecil dalam masyarakat.

Epidemiolog UGM, Bayu Satria Wiratama, S.Ked., MPH., mengatakan klaster keluarga terjadi saat ada anggota keluarga terinfeksi Covid-19 dari luar rumah dan menularkan ke anggota keluarga lainnya. Peningkatan klaster keluarga salah satunya disebabkan tidak adanya pembatasan mobilitas penduduk. Selain itu orang-orang banyak melakukan mobilitas baik di dalam atau ke luar daerah sehingga meningkatkan risiko orang untuk terpapar Covid-19.

Advertisement

"Jumlah OTG [orang tanpa gejala] juga semakin banyak dan tidak diketahui jumlahnya. Lalu, mereka yang melakukan mobilitas tidak melakukan isolasi mandiri 14 hari selain jika diwajibkan," jelasnya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Kamis (10/9/2020). 

Bayu menyebutkan saat ini masih banyak masyarakat yang belum secara disiplin melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, durasi, dan menjaga kebersihan. Kondisi ini diperburuk dengan tidak adanya pembatasan kegiatan di tingkat RT/RW.

Lebih lanjut Bayu menyampaikan aktivitas warga yang tidak dibatasi menjadikan klaster keluarga semakin massif. Misalnya, kegiatan berkumpul warga seperti arisan, mengunjungi rumah tetangga, rapat warga, dan lainnya.

Membiarkan Anak Bermain

Selain itu membiarkan anak-anak bermain bersama di lingkungan perumahan tanpa pengawasan dan kurang memerhatikan protokol kesehatan. Kemudian, melakukan liburan atau jalan-jalan di keramaian berpotensi membawa virus ketika kembali ke rumah.

"Ketika beraktivitas tidak memerhatikan protokol kesehatan akan meningkatkan risiko penyebaran Covid-19. Sebaliknya, kalau warga rajin soal masker, jaga jarak, cuci tangan bisa menurunkan risiko terpapar dan menularkan Covid-19,"urainya.

Oleh sebab itu Bayu kembali menekankan pentingnya melaksanakan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu diharapkan akan memutus mata rantai penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

"Terapkan protokol kesehatan dengan disiplin, dimanapun dan dengan siapapun,"tegasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement