Advertisement
Kasus DBD Meningkat Dibanding Tahun Lalu, Warga Gunungkidul Diminta Waspada
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Kesehatan Gunungkidul mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah. Pasalnya, penyakit ini diprediksi akan mengalami lonjakan seiring masuknya musim penghujan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sumitro mengatakan, selama musim kemarau ada penurunan kasus serangan DBD. Meski demikian, seiring masuknya musim penghujan, penyakit ini harus tetap diwaspadai karena ada potensi peningkatan serangan.
Advertisement
Baca juga: Berkali-kali Terinfeksi Covid-19, Seorang Paramedis Ini Akhirnya Meninggal Dunia
“Hampir setiap bulan ada serangan DBD, tapi jumlah terbanyak terjadi saat musim hujan. Meski belum banyak, September lalu sudah mulai menunjukan adanya peningkatan kasus,” kata Sumitro kepada wartawan di akhir pekan lalu.
Total hingga akhir September sudah 938 kasus DBD. Jumlah ini lebih tinggi keimbang dengan penyebaran di 2019, di mana jumlah kasusnya dalam setahun hanya sebanyak 576 kasus. “Untuk tahun ini sudah ada empat pasien yang meninggal dunia karena penyakit DBD,” kata Sumitro.
Menurut dia, kewaspadaan terhadap serangan DBD dapat dilakukan dengan terus menjaga pola hidup bersih sehat dan rajin berolahraga. Selain itu, gerakan menutup, mengubur dan menguras tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk tetap harus dijalankan. “Semakin kecil adanya potensi genagan air, maka potensi penyebaran DBD bisa lebih ditekan,” ungkapnya.
Baca juga: Begini Cara Pemkab Gunungkidul Cegah Klaster Penularan Corona di Objek Wisata
Dikatakan dia, potensi serangan akan semakin tinggi saat puncak musim hujan. Ia melihat berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, rentang waktu Januari sampai April menjadi masa paling rawan karena jumlah serangan mengalami peningkatan.
Selanjutnya tren akan menurun di pertengahan tahun dan akan kembali naik pada saat akhir tahun yang bersamaan dengan masuknya musim hujan. “Trennya memang mengikuti musim. Jika kemarau, kasusnya lebih kecil ketimbang saat musim hujan,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty menambahkan, masyarakat harus benar-benar waspada. Ini dikarenakan adanya potensi penyebaran penyakit. Hingga saat sekarang ancaman virus corona masih menjadi ancaman, namun disaat bersamaan seiring dengan masuknya musim hujan potensi ancaman bertambah karena serangan DBD. “Kesehatan masyakat harus benar-benar dijaga agar tidak mudah terserang penyakit,” katanya.
Dewi menjelaskan, di awal-awal musim hujan penyakit yang diwaspadai bukan hanya DBD, namun ada potensi lain seperti diare hingga infeksi penyakit pernafasan saluran atas (Ispa). “Ancaman ini harus diwasapadai dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat serta makan makanan yang bergizi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement