Advertisement

Jika Tidak Ada Pemberitahuan, Kampanye di Bantul Dianggap Liar

Ujang Hasanudin
Sabtu, 31 Oktober 2020 - 19:37 WIB
Bhekti Suryani
Jika Tidak Ada Pemberitahuan, Kampanye di Bantul Dianggap Liar Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan semua kegiatan kampanye harus memberitahukan kepada kepada kepolisian dengan tembusan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu.

“Yang rentan pelanggaran cenderung kegiatan yang mengarah pada kampanye tapi tidak ada legalitasnya. Maka kami anggap liar. Arahnya kegiatan kampanye tapi tidak ada pemberitahuan tak sesuai prosedur. Kami harus tegas kalau bukan kegiatan kampanye tapi faktanya kegiatan kampanye tak ada pemberitahuan ya itu harus kita tegasi tak boleh dilakukan,” kata Ketua Bawaslu Harlina, saat bersilaturahmi pengawasan kepada kedua pasangan calon nomor urut satu dan dua, Jumat (30/10/2020).

Advertisement

Silaturahmi pengawasan dilakukan untuk mengevaluasi progres pengawasan dan menyamakan persepsi agar tidak ada kesalahan pemahaman ketika terjadi proses penindakan di lapagan.

Harlina mengatakan pemberitahuan kegiatan kampanye sifatnya wajib dan sudah diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 13 Tahun 2020. Surat pemberitahuan itu ditujukan kepada kepolisian dan ditembuskan kepada KPU dan Bawaslu.

Jika tidak ada pemberitahuan, kata Harlina maka itu menjadi potensi pelanggaran administrasi. Jawatannya bersama kepolisian bisa membubarkan kegiatan kampanye tersebut. Selain itu, kata Harlina, untuk mendapatkan surat tanda terima pemberitahuan kampanye juga harus melampirkan rekomendasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan surat izin dari pemilik tempat yang dijadikan untuk kegiatan kampanye.

Sejauh ini diakuinya pemberitahuan kegiatan kampanye sudah dilakukan oleh kedua paslon. Namun pihaknya masih menemukan kegiatan kampanye yang tidak patuh protokol kesehatan. Menurut dia, protokol kesehatan menajdi salah satu bidikan pengawasan selain pelanggaran pilkada.

Bahkan Bawaslu sendiri sudah membentuk kelompok kerja (Pokja) Covid-19. “Ada satu-dua yang tidak patuh protokol kesehatan kami sampaika misalnya yang engga bawa masker harus gunakan masker dulu. Kalau menemukan hasil pengawasan tapi dengan tindakan Bawaslu imbau akhirnya ditaati itu dicegah tidak masalah. Kalau sudah dicegah tapi tetap tidak patuh baru akan ditindak,” papar Harlina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement