Advertisement

Kasus Kontak Erat Tak Bergejala, Cukup Isolasi Mandiri & Tanpa Swab

Hafit Yudi Suprobo
Minggu, 27 Desember 2020 - 15:47 WIB
Sunartono
Kasus Kontak Erat Tak Bergejala, Cukup Isolasi Mandiri & Tanpa Swab Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menyatakan jika kasus kontak erat pasien positif Covid-19 tidak bergejala di wilayah kabupaten Sleman hanya diminta untuk melakukan isolasi mandiri, tidak dilakukan test swab.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan jika upaya tersebut diambil sesuai dengan pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 Rev-5 Kemenkes RI dengan menganut asas efektif dan efisien.

Advertisement

"Kami mengikuti ketentuan di surat tersebut," ujar Joko saat dikonfirmasi pada Minggu (27/12/2020).

BACA JUGA : Kontak Erat Tak Di-swab karena Tak Bergejala, Diberlakukan

Adapun, sesuai dengan pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 Rev-5 Kemenkes RI dengan menganut asas efektif dan efisien terdapat sejumlah poin terkait dengan penyelidikan epidemiologi Covid-19.

Diantaranya, pertama, mengikuti prinsip Sign Tracing Treatment (STT). Kedua, semua kasus konfirmasi positif ditelurusi kontak erat. Ketiga, kontak erat yang diambil swab hanya yang bergejala. Keempat, memperketat isolasi mandiri. Kelima, pasien konfirmasi asimptomatik, gejala ringan, dan gejala sedang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR.

Dinyatakan selesai isolasi apabila sudah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari sejak pengambilan spesimen untuk pasien asimptomatik, dan ditambah tiga hari untuk pasien konfirmasi dengan gejala ringan dan sedang.

"Isolasi mandiri terus kita upayakan agar sesuai ketentuan, memang tidak mudah tapi harus terus diupayakan," sambung Joko.

BACA JUGA : Kontak Erat dengan Pasien Positif Covid-19, 51 ASN di Bantul

Berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 1.013 orang per Sabtu (26/12/2020).

Lebih lanjut, meskipun menjalani isolasi di rumah para pasien tersebut tetap dimonitor oleh Puskesmas setempat. Pasien langsung dirujuk ke rumah sakit, jika ada gejala yang tampak.

"Kalau ada gejala demam atau tidak bisa membau, maka petugas Puskesmas akan menindaklanjuti untuk dirujuk. Puskesmas kan monitor terus apakah nanti ada gejala," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement