Advertisement
Volume Kubah Lava Sisi Barat Daya Gunung Merapi Sebesar 4.600 Meter Kubik
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan jika kubah lava yang berada di Gunung Merapi terus tumbuh. Berdasarkan catatan BPPTKG, volume kubah lava yang berada di sisi barat daya sebesar 4.600 meter kubik.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan jika kubah lava di Gunung Merapi sudah terbentuk sejak 4 Januari 2021 lalu. Posisi kubah lava sendiri berada di lereng Gunung Merapi sisi barat daya, tepatnya berada di kawah 1997.
Advertisement
"Saat ini, kubah lava telah mengalami pertumbuhan. Per tanggal 13 Januari 2021, volume kubah lava di sisi barat daya sebesar 4.600 meter kubik," ujar Hanik pada Rabu (13/1/2021).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh BPPTKG, kubah lava yang berada di Gunung Merapi sementara ini terpantau hanya satu. Walaupun, indikasi kubah lava di bagian tengah kawah juga tidak dipungkiri oleh BPPTKG. Potensi kemungkinan kubah lava di bagian tengah kawah juga terus dipantau oleh BPPTKG.
"Ada indikasi di tengah kawah itu juga ada satu. Pada tanggal 31 Desember 2020 ada inflasi yang sangat kuat di situ (tengah kawah). Ada indikasi juga adanya kubah lava, walaupun sampai sekarang kita masih menunggu perkembangannya secara terus-menerus. Sedangkan, posisi kubah lava yang baru ini ada di atas Lava1997," terang Hanik.
Lebih lanjut, berdasarkan pantauan dari BPPTKG juga menghasilkan data jika kubah lava yang berada di sisi barat daya itu cukup intens mengeluarkan material baik awan panas guguran maupun lava pijar.
"Ya jelas yang di atas (Lava) 1997 itu yang lebih intens. Terjadinya pusat keluarnya magma yang sekarang sudah menjadi lava pijar dan juga kemarin ada awan panas," terangnya.
Fakta lain menunjukkan bahwa kubah lava yang berada di sisi barat daya dan bagian tengah adalah satu kesatuan. Pasalnya, terdapat sebuah rekahan yang menyambung dari kawah bagian tengah dengan kubah lava yang berada di sisi barat daya.
"Sebenarnya, ini (kubah lava) satu kesatuan. Kalau kita lihat itu kan ada cracking (rekahan) di situ. Tadinya, ada di tengah, lalu aktifnya ada di ujung. Itu bukan dua kubah, tapi saya kira itu adalah satu kesatuan saja, tapi yang lebih intens sekarang adalah munculnya di tebing sisi barat daya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Video Viral Balon Udara Mendarat di Landasan Pacu Bandara YIA Kulonprogo Jogja
- 10 Ucapan Hari Kartini 2024 yang Penuh Makna dan Menebarkan Inspirasi
- BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran
- Relawan Yuni-Dedy 2015 Kumpul Lagi di Kedawung Sragen, Persiapan Jelang Pilkada
Berita Pilihan
Advertisement
Pelajar Meninggal saat Seleksi Paskibra Sempat Alami Kejang dan Mulut Keluar Busa
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
Advertisement
Advertisement