Advertisement
Covid-19 di Kulonprogo Sudah Sentuh Angka 2.003 Kasus
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah 53 kasus baru, sehingga total kasus di wilayah ini menjadi 2.003 kasus.
"Perubahan situasi COVID-19 per 29 Januari 2021, yakni 53 kasus pasien terkonfirmasi COVID-19 baru," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulonprogo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Jumat.
Advertisement
Ia mengatakan kasus pasien terkonfirmasi baru dari Kecamatan Sentolo lima kasus, Kalibawang delapan kasus, Pengasih empat kasus, Temon sembilan kasus, Galur empat kasus, Wates 12 kasus, Kokap dua kasus, sisanya Lendah.
"Kasus baru ini muncul karena masyarakat melakukan rapid test antigen mandiri yang hasilnya positif, klaster keluarga, pelaku perjalanan dan kasus kontak dalam penelusuran," kata Baning.
Kemudian, pasien terkonfirmasi COVID-19 yang selesai menjalani isolasi mandiri sebanyak 24 kasus dari Kecamatan Galur delapan orang, Sentolo delapan orang, Pengasih empat orang, dan Girimulyo empat orang. Selain itu, ada dua orang terkonfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia, dari Kokap dan Sentolo.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulonprogo total kasus di wilayah ini mencapai 2.003 kasus dengan rincian, 37 isolasi rumah sakit, 594 isolasi mandiri, 817 selesai isolasi, 520 sembuh, dan 35 kasus meninggal dunia.
Adapun sebaran pasien terkonfirmasi COVID-19 di setiap kecamatan dengan angkat tertinggi sampai terendah, yakni Wates 279 kasus, Sentolo 270 kasus, Pengasih 245 kasus, Temon 175 kasus, Panjatan 169 kasus, Galur 155 kasus, Lendah 152 kasus, Nanggulan 145 kasus, Kokap 144 kasus, Kalibawang 138 kasus, Samigaluh 74 kasus, dan Girimulyo 54 kasus.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan penambahan kasus terkonfirmasi cukup tinggi, meski sudah diberlakukan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehak 11 Januari sampai sekarang. Pelaksanaan PPKM tidak berbanding lurus dengan penambahan kasus. Penularan tidak berbanding lurus.
"Kami sudah mengatur kerumunan, perkantoran, dan lain-lain, tapi pemaparan saat ini dari klaster keluarga. PPKM diperlukan sebagai bentuk perhatian masyarakat yang harus menaati protokol kesehatan," katanya.
Ia berharap masyarakat yang memiliki anggota keluarga memiliki mobilitas di luar rumah bisa memastikan kebersihan diri saat pulang. Saat ini, klaster keluarga menjadi sektor penambahan kasus terbanyak dalam beberapa pekan terakhir.
"Klaster di keluarga ini yang harus berhati-hati. Saat anggota keluarga bepergian dan sampai rumah harus memastikan kebersihan diri. Jika sampai rumah, pulang kerja, harus membersihkan diri,” harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo, Lengkap dari Staisun Tugu hingga Palur, Jumat 19 April 2024
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Jadwal Kereta Bandara YIA dan YIA Xprerss, Jumat 19 April 2024
- Jadwal KA Prameks Kutoarjo Jogja, Jumat 19 April 2024
- Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA
Advertisement
Advertisement