Advertisement

15 Hektare Lahan Pertanian Lenyap Akibat Tambang Pasir di Muara Opak

Catur Dwi Janati
Minggu, 18 April 2021 - 13:17 WIB
Sunartono
15 Hektare Lahan Pertanian Lenyap Akibat Tambang Pasir di Muara Opak Warga Kalurahan Tirtohargo dan Kalurahan Srigading melakukan Aksi Tolak Tambang Muara Opak di Kawasan Mangrove Baros pada Minggu (18/4/2021). - Harian Jogja/ Catur Dwi Janati.

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-- Ratusan warga Srigading dan Tirtohargo melakukan Aksi Tolak Tambang Muara Opak di Kawasan Mangrove Baros pada Minggu (18/4/2021). Mereka merasakan dampak penambangan mulai dari kerusakan Mangrove hingga lahan pertanian terkena abrasi.

Advertisement

Koordinator Tolak Tambang Pasir, Setyo menyatakan dampak aktivitas penambangan du muara Sungai Opak pun perlahan mulai dirasakan masyarakat. Salah satu yang paling dirasakan adalah hilangnya lahan pertanian di pinggiran bantaran muara sungai karena terkena abrasi air.

BACA JUGA : Warga Resah Akibat Penambangan Pasir di Muara Sungai 

"Dulu sebelum ada penambangan tingkat abrasinya kecil. Tapi saat ada abrasi, karena permukaannya dasar sekali, habis ada banjir tarikannya arus deras," ucapnya di sela-sela aksi Minggu (18/4/2021).

Dihitung Setyo setidaknya ada sekitar 15 hektare lahan terdiri atas 10 hektare lahan pertanian ke arah timur dan lima hektare ke arah barat, lahan pertanian warga terkena abrasi dampak aktivitas penambangan.

"Kalau dihitung secara pastinya kita belum ke data sampai [petani yang terdampak] seperti itu. Tapi petani kita kira-kira 1-20 orang yang menggunakan lahan sultan ground ini, dari tahun 2006 sampai sekarang," katanya.

BACA JUGA : Soal Penambangan Pasir Ilegal di Muara Sungai Opak 

Selain rusaknya lahan pertanian, Setyo juga menyoroti rusaknya hutan mangrove. Padahal mangrove penting dalam mitigasi berbagai bencana dari abrasi, gelombang tsunami hingga kepentingan eduwisata serta penelitian.

“Kami hanya menyampaikan ini saja, jadi ya aspirasi. Seterusnya kami melakukan monitoring. Selanjutnya kita kirimkan rekomendasi secara administrasi kepada pihak-pihak yang terkait, selebihnya masalah kebijakan kita serahkan ke pejabat," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024

News
| Jum'at, 19 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement