Advertisement
Bela Warga Wadas Purworejo, Mahasiswa di Jogja Demo Kantor BBWS
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Merespons tindak kekerasan aparat kepolisian kepada warga Wadas, di Purworejo, Jawa Tengah, pada Jumat (23/4/2021) lalu, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Peduli Wadas menggelar aksi di depan kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Senin (26/4/2021).
Humas Aliansi Solidaritas Peduli Wadas, Ahmad Dimas, menjelaskan pada Jumat (23/4/2021) lalu telah terjadi tindak kekerasan hingga penangkapan 11 orang warga Wadas dan pendamping hukum oleh polisi yang memaksa masuk ke desa Wadas, Purworejo, Jawa tengah.
Advertisement
Kejadian tersebut didasari oleh aktivitas tambang yang akan dilakukan oleh pemerintah di Desa Wadas untuk mengeruk tanah dan mengambil batuan andesit untuk keperluan pembangunan Bendungan Bener.
Namun aktivitas tambang mendapat penolakan dari warga karena sudah cacat procedural sejak awal dimana warga Wadas tidak dilibatkan dalam Menyusun Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). “Aktivitas inni mengancam keselamatan lingkungan di Desa Wadas dan merugikan warga,” ujarnya.
BACA JUGA: Sepuluh SD dan SMP Kota Jogja Gelar Uji Coba PTM Akhir April
Maka dalam aksi kali ini pihaknya juga menuntut dicabutnya Izin Penetapan Lokasi (IPL) penambangan kuari yang ada di Desa Wadas serta menolak pengukuran dan pematokan lahan di Desa Wadas.
Pasca bentrokan yang terjadi pada Jumat (23/4/2021) lalu, Ia mengatakan di Wadas saat ini warga masih berjaga-jaga jika polisi kembali datang. “Dari dulu sekitar 2018 dalam forum sosialisasi warga sudah menolak penambangan dan sampai sekaragn tetap menolak,” ungkapnya.
Terkait pemberitaan yang menyebutkan aksi yang berujung kericuhan tersebut ditunggangi kelompok anarko, ia membantah. Menurutnya aksi tersebut murni dari kesadaran warga Wadasas dan jaringan solidaritas. “Tidak ada tunggang-menunggang. Warga memang mayoritas menolak tambang,” kata dia.
Saat dikonfirmasi terpisah, Kepala BBWS Serayu Opak, Dwi Purwantoro, mengatakan berlanjut atau tidaknya IPL tidak bergantung hanya pada BBWS Serayu Opak melainkan tim yang sudah dibentuk bersama Pemprov Jawa Tengah.
“Proyek strategis nasional itu kan ada dasarnya kenapa menjadi prioritas. Tidak bisa dari BBWS sendiri menentukan. Koordinasinya dengan wilayah bersangkutan baik Pemerintah Purworejo maupun Jawa Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
Advertisement
Advertisement