Advertisement

Harga Kedelai di Bantul Tak Kunjung Turun

Catur Dwi Janati
Senin, 31 Mei 2021 - 06:07 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Harga Kedelai di Bantul Tak Kunjung Turun Ilustrasi kedelai. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Hingga saat ini, harga kedelai impor di pasaran tak kunjung turun. Sejak naik hampir dua kali lipat pada 2020, harga kedelai terus stagnan dan belum kembali normal.

Kepala Seksi Distribusi dan Harga Barang Kebutuhan Pokok Dinas Perdagangan Bantul, Zuhriyatun Nur Handayani tak menampik jika harga kedelai masih bertahan di harga tinggi. Berdasar pantauan, harga kedelai di sejumlah pasar tradisional sejak tiga bulan terakhir rata-rata di angka Rp10.000 per kilogram untuk kedelai impor. "Kenaikan tetap tinggi, rata-rata Rp10.000 hingga Rp11.000 per kilogram," katanya saat dikonfirmasi, akhir pekan kemarin.

Advertisement

Pada pekan kedua Mei, rata-rata harga kedelai impor di Bantul masih berkisar Rp10.320 per kilogram dan di pekan ketiga Mei naik menjadi Rp10.650 per kilogram. “Untuk pantauan harga kedelai sampai pekan terakhir Mei berkisar Rp10.500 sampai Rp11.000, atau ada kenaikan lagi," katanya.

Kenaikan harga kedelai menurut perempuan yang disapa Nani itu sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Angka tersebut selanjutnya stagnan hingga sekarang. "Stagnan, paling Rp10.000 kemudian naik menjadi Rp10.500 begitu terus. Kalau normal harganya Rp7.000 sampai Rp7.500," kata Nani.

Berdasar informasi yang diperoleh dari distributor kedelai di Pundong, untuk harga kedelai lokal juga mengalami kenaikan menjadi Rp11.000 per kilogram. “Kenaikan harga mulai terjadi sebelum Lebaran," ujarnya.

Lonjakan harga kedelai dituturkan Nani terjadi sejak munculnya persoalan yakni sulit impor sejak beberapa bulan lalu. Kendati ketersediaan suplai kedelai kini aman, harga di pasaran masih belum turun. "Penyebabnya karena harga kedelai dunia juga tinggi, terlebih untuk kebutuhan kedelai Indonesia masih tergantung pada impor," katanya.

Nani tak bisa memprediksi kapan harga kedelai impor turun. Harga komoditas impor, menurutnya, lebih sulit diprediksi ketimbang komoditas lokal seperti cabai yang hanya dipengaruhi musim. "Untuk harga komoditas impor susah diprediksi. Beda dengan cabai, kalau musim panen harganya pasti turun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Posko THR Resmi Ditutup, Total Ada 1.539 Aduan selama Lebaran Tahun Ini

News
| Kamis, 18 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement