Advertisement

Tol Jogja-Solo Dikhawatirkan Bikin Jogja Macet Parah, Ini Langkah Pemkot!

Yosef Leon
Senin, 08 Agustus 2022 - 16:17 WIB
Bhekti Suryani
Tol Jogja-Solo Dikhawatirkan Bikin Jogja Macet Parah, Ini Langkah Pemkot! Foto ilustrasi arus lalu lintas di jalan Solo-Klaten. - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA — Bakal beroperasinya jalan bebas hambatan atau tol Jogja-Solo yang diprediksi dimulai pada 2025 akhir atau 2026 awal mendatang disinyalir membawa dampak yang cukup serius di bidang lalu lintas (lalin) dan kawasan perkotaan. Kota Jogja yang menjadi salah satu wilayah terdampak mengakui penambahan kendaraan pribadi diprediksi akan signifikan di wilayahnya dan bisa memicu kemacetan parah. Hal ini disebabkan akses yang semakin mudah dan faktor kemudahan yang ditawarkan lewat kehadiran infrastruktur itu. 

Kepala Dinas Perhubungan Kota Jogja, Agus Arif Nugroho mengatakan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan sejumlah instansi untuk membahas solusi konkret berkaitan dengan operasional tol Jogja-Solo. Pemaparan dan kajian secara akademis juga telah disampaikan kepada pemangku kepentingan untuk mengantisipasi agar kepadatan lalin alias kemacetan yang fatal tidak terjadi di sejumlah wilayah penyangga Jogja. 

"Kami sampai sekarang sudah bersiap. Dan banyak hal sudah dikaji tapi memang baru pada kewenangan perhubungan, tentang kajian manajemen lalin seperti apa, potensi kepadatan seperti apa. Kami juga sudah koordinasi dengan yang lain dan harapan kita memang ini menjadi perhatian semua pihak, bukan hanya diserahkan pada daerah," kata Agus, Senin (8/8/2022). 

BACA JUGA: Pengamat Sarankan Ganjar Pranowo Jadi Timses Puan di Pilpres 2024

Agus menyebut, salah satu dampak yang kentara dari beroperasinya jalan tol itu yakni peningkatan kepadatan lalin. Dengan ruas jalan Jogja yang tetap sementara akses semakin mudah dan cepat, peningkatan jumlah kendaraan pribadi yang nantinya akan masuk ke Jogja sulit dimininalisir. Hal ini lantaran banyak daerah yang sebelumnya dilewati sebelum adanya tol jadi dipangkas dan menjadi lebih cepat. 

"Peningkatan volume kendaraan pasti signifikan. Sekarang kan masih jauh ya, dari Bawen, Kartosuro, Salatiga dan lewat Boyolali dulu. Kalau tol jadi, Kalikangkung Semarang masuk kanan sudah Jogja. Misalnya sebelum ada tol dari Bawen ke Jogja masih dua jam, besok mungkin sampai Bawen ke sini 30 menit kan lebih cepat 1,5 jam, sehingga pilihan orang naik mobil pribadi saja," jelas Agus. 

Pihaknya memprediksi, derajat kejenuhan jalan atau (v/c) rasio Jogja setelah tol beroperasi akan mencapai angka satu pada beberapa titik jalan tertentu. Saat ini secara umum v/c rasio Jogja berada di angka 0,5-0,6 selain pada kawasan pusat ekonomi dan wisata atau musim liburan. Dengan begitu, Agus meminta agar ada intervensi khusus pada Kota Jogja misalnya dalam bentuk pembangunan infrastruktur atau hal lain untuk mengoptimalkan sektor lalin. 

"Harapan kami memang ada intervensi lebih dalam penyiapan infrastruktur di Kota Jogja atau menjadi kawasan lain semisal super prioritas. Tapi harus dilakukan lengkap, kalau parsial ya pasti kurang optimal," urainya. 

Hal ini menjadi penting dan mendesak, pasalnya dalam proyeksi dan kajian yang dilakukan Dinas Perhubungan, jalanan di Kota Jogja diperkirakan bakal menghitam akibat lonjakan kendaraan pribadi setelah beroperasinya tol. "Ini tentu kita anggap sebagai dampak positif kalau ada kesiapan yang matang. Karena memang setelah ada tol ya lebih tinggi lagi volumenya, bahkan ada ruas jalan yang kita proyeksikan lebih dari satu v/c rasionya atau hitam dan bukan lagi merah kondisinya," kata Agus. 

Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Jogja, Nurcahyo Nugroho menyebut, sektor wisata diprediksi menjadi salah satu yang mengalami pertumbuhan positif setelah tol Jogja-Solo beroperasi. Ketersediaan akses membuat wisatawan akan menjatuhkan pilihan dengan moda transportasi darat yang tentunya lebih cepat dan mudah. Oleh karena itu, ia menekankan agar insan pariwisata bersiap. 

"Ibaratnya kalau orang Jakarta mungkin setelah tol beroperasi cenderung akan naik mobil pribadi dari pada naik pesawat, karena perhitungan durasinya hampir sama tapi dengan kendaraan pribadi lebih leluasa mengeksplorasi tempat di Jogja," ungkapnya. 

Potensi itu hendaknya ditangkap dengan serius oleh instansi terkait. Menurutnya perlu persiapan yang matang dan mendetail untuk menangkap peluang ekonomi yang dihadirkan lewat kehadiran tol itu ke depannya. "Ini yang mungkin jadi potensi karena dengan kendaraan pribadi bisa blusukan ke tempat lain yang ada di Jogja dan masyarakat harus bersiap," kata Nurcahyo. 



Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anggaran Pupuk Bersubsidi Sentuh Rp54 Triliun, Mentan: Awasi Distribusinya

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement