Pasar Godhong Jati Gunungkidul Rayakan Ulang Tahun Pertama
Advertisement
GUNUNGKIDUL—Pasar Godhong Jati yang berada di Taman Madu Bronto merayakan ulang tahun pertamanya, Minggu (11/12/2022). Pasar tradisional yang menawarkan berbagai wisata tersebut dinilai Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY jadi contoh baik pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat.
Pasar yang menggunakan daun pohon jati sebagai nilai tambahnya dalam menjajakan jajanan pasar tersebut menyediakan berbagai wisata, dari wisata edukasi pertanian hingga wisata alam susur sungai. Atraksi wisata berupa seni tradisi juga kerap ditampilkan untuk memeriahkan Pasar Godhong Jati, dari Jatilan hingga Pagelaran Wayang Kulit.
Advertisement
Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinpar DIY Kurniawan menjelaskan Pasar Godhong Jati mampu memadupadankan berbagai potensi lokalnya.
“Dari produk ekonomi kreatif yang dijual di pasarnya berupa kuliner, atraksi wisata dalam bentuk seni tradisi, sampai kekayaan keindahan alamnya dapat dipadukan jadi wisata yang menarik,” jelasnya, Senin (12/12/2022).
Kurniawan menyebut turis mancanegara tertarik dengan Pasar Godhong Jati. “Ketertarikan turis mancanegara ini harus terus dipromosikan keluar lagi agar makin banyak yang berkunjung ke sana,” katanya.
Pasar Godhong Jati, jelas Kurniawan, dikelola dengan baik oleh masyarakat. “Dari penjualnya, pengelolanya, pemandunya hampir semuanya masyarakat ini contoh baik wisata berbasis masyarakat,” ujarnya.
Ekonomi masyarakat di Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, lanjut Kurniawan, dapat terus meningkat berkat wisata Pasar Godhong Jati. “Kami terus dorong pengembanganya agar masyarakat juga terus meningkat ekonominya berkat wisata tersebut,” ucapnya.
Pengelola Taman Madu Bronto Mulyanto mengapresiasi dukungan Dinpar DIY selama ini. “Meskipun yang mengelola masyarakat, tapi tanpa bantuan pemerintah sulit juga bisa bertahan sampai setahun,” katanya, Minggu (11/12/2022).
Mulyanto menjelaskan dukungan pemerintah tersebut berupa pembangunan infrastruktur sebagai fasilitas bagi wisatawan, promosi, hingga pelatihan bagi pengelolanya. “Kami berharap pemerintah terus memberikan dukungan agar kami terus bisa berkembang mengelola wisata ini,” jelasnya.
Ekonomi dan seni tradisi, jelas Mulyanto, terus berkembang berkat Taman Madu Bronto. “Masyarakat di sini bisa meningkat berkat jualan dan jadi pemandu wisata, seni tradisi kami juga dapat terus eksis karena mendapat akses yang memadai untuk tampil di daerah sendiri,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Viral, Siswa SMKN di Semarang Meninggal Dunia Diduga Ditembak Polisi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tutup Kampanye, Harda KiswayaTerima Aspirasi Petani dan Warga Berbah
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Senin 25 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Senin 25 November 2024: Di Kantor PJR Prambanan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Senin 25 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Senin 25 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement