Advertisement
PLN dan Dayasos Selenggarakan Pelatihan Manajemen Bisnis Berkelanjutan untuk Komunitas Petani
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sejumlah perwakilan komunitas petani muda dan para pegiat media komunitas dari 5 provinsi mengikuti Pelatihan Manajemen Bisnis Komunitas, di Rich Hotel Yogyakarta, Sleman, Rabu sampai Kamis (30-31/8/2023).
Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Community for Sustainability yang menggandeng komunitas petani dari 5 provinsi di Indonesia. Program ini mendapat dukungan dari PT. PLN (Persero) yang juga fokus pada pemberdayaan petani melalui program electrifying agriculture.
Advertisement
Penanggung Jawab Program dari Yayasan Dayasos Citra Korporat, Pranasik Faihaan menyampaikan bahwa program Community for Sustainability bertujuan untuk meningkatkan peran komunitas dalam mempromosikan inovasi di bidang pertanian.
Sebab, sebagai salah satu sektor strategis di Indonesia, pertanian saat ini belum menjadi sektor yang popular terutama di kalangan anak muda. Program ini diharapkan dapat mendekatkan sektor pertanian kepada generasi muda.
"Pelatihan ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para petani muda dalam mengelola bisnis berkelanjutan," katanya.
Adapun perwakilan komunitas petani muda dan para pegiat media komunitas yang terlibat di pelatiha ini adalah Kelompok Taruna Tani Desa Cisalak dan Info Cianjur 24 Jam (Cianjur, Jawa Barat), Petani Milenial Manarang dan Mahasiswa Pertanian (Luwu Timur, Sulawesi Selatan), Komunitas Petani Muda Klaten dan @klaten (Klaten, Jawa Tengah), Taruna Tani Hijaunya Cinta dan @Bantul24Jam (Bantul, DIY), dan Taruna Tani Ngluyu dan @AsliNganjuk (Nganjuk, Jawa Timur).
BACA JUGA: PLN Bantul Sebut Electrifying Agricultur Bisa Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Sementara perwakilan petani muda asal Bantul, Anton mengatakan konsep Electrifying Agricultur dari PLN baru masuk ke wilayahnya akhir Juli lalu setelah melalui pengajuan pada awal Juli. Manfaatnya sangat dirasakan sehingga tidak capek.
Sebelumnya petani yang sebagian besar menanam bawang merah dan cabai itu dulu saat mengairi sawah harus menggunakan mesin diesel yang beratnya 40 kilogram. Pengambilan air dari Sungai Oyo sejauh sekitar 150 meter. Belum lagi bongkar pasang selang. Dalam seminggu lahan pertanian harus disiram minimal tiga kali.
Kebutuhan bahan bakar bisa mencapai 12 liter bensis dalam delapan jam dan sebulan harus menyiram tanaman 12 kali. “Sekarang dengan menggunakan listrik hanya habis biaya Rp100.000. bisa hemat sampai 90 persen,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Terjunkan 40 Petugas, DLH Solo Bersihkan Tempat Nobar Timnas sampai Dini Hari
- 50 Caleg Terpilih Ditetapkan, DPC PDIP Klaten Tunggu Arahan DPD soal KomandanTe
- UKSW Halalbihalal dengan Kepsek dan Guru BK, Jaga Silaturahmi & Kolaborasi
- Jalak Putih, Hewan Hampir Punah Khas Wonogiri Jadi Maskot Pilkada 2024
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
- Kepala BKKBN: Remaja Butuh Sex Education, Bukan Tentang Hubungan Seksual Tapi Soal Reproduksi Sehat
- Dibutuhkan Masyarakat, Warung Madura Diminta Tetap Buka 24 Jam
- Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner
- Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
Advertisement
Advertisement