Museum Diponegoro: Jam Buka dan Harga Tiket Masuk

Harianjogja.com, JOGJA—Museum Diponegoro menjadi perbincangan jagat maya. Pasalnya museum yang berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto TRIII/430 Kelurahan Tegalrejo, Kemantren Tegalrejo, Kota Jogja, itu sedianya akan digunakan untuk acara Desak Anies pada Selasa (23/1/2024). Namun acara itu batal mendadak disebut-sebut karena tidak mendapatkan izin dari pengelola museum itu.

Acara Desak Anies akhirnya dipindah ke Rocket Convention Hall, Dusun Ngenak Lor, Sidomoyo, Godean, Sleman. Sempat ramai bahwa Museum Diponegoro dikelola oleh TNI sehingga izin acara Desak Anies tidak diizinkan untuk menjaga netralitas TNI. Namun pernyataan tersebut dibantah. Museum Diponegoro dikelola oleh Yayasan Sasana Wiratama.

Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan DIY, Museum Pangeran Diponegoro Monumen Sasana Wiratama Museum adalah museum khusus dengan koleksi berupa peninggalan-peninggalan Pangeran Diponegoro. Pengelolaannya dilakukan oleh Yayasan Sasana Wiratama.

Pangeran Diponegoro adalah seorang keturunan bangsawan yang menjadi pahlawan bangsa. Beliau mengadakan perlawanan melawan penjajahan Belanda pada tahun 1825-1830. Museum ini didirikan untuk mengenang jasa-jasa, perjuangan dan didikasinya tersebut. Museum dibangun secara bertahap dan diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1969 oleh Jendral TNI (Purnawirawan) Soeharto.

Gedung Museum menempati bangunan yang merupakan bekas kediaman Pangeran Diponegoro. Dibangun pula sebuah monumen Pangeran Diponegoro yang menyatu dengan pendopo tepat ditengah kompleks museum. Monumen tersebut merupakan pahatan relief sepanjang 20 meter dengan tinggi 4 meter, menceritakan keadaan Desa Tegalrejo tempat tinggal Sang Pangeran, perang Diponegoro, hingga saat beliau tertangkap di Magelang.

BACA JUGA: Acara Desak Anies di Kota Jogja Tiba-tiba Izinnya Dicabut, Panitia Pindahkan ke Godean Sleman

D sisi barat monumen terdapat lukisan diri Pangeran sementara disisi timur terdapat lukisan Pangeran sedang menunggu kuda hitam siap untuk berperang.

Koleksi Museum Monumen Pangeran Diponegoro Sasana Wiratama antara lain berupa senjata asli laskar Diponegoro seperti tombak, bandil atau martil baja, serta patrem dan candrasa yang merupakan senjata lascar wanita. Terdapat juga dua senjata keramat, yaitu sebuah keris dengan lekukan 21 seorang empu pada masa Kerajaan Majapahit serta sebuah pedang yang berasal dari Kerajaan Demak. Kedua senjata tersebut dipercaya dapat menolak bala. 

Koleksi lainnya berupa peralatan rumah tangga, yang terbuat dari kuningan, seperangkat alat gamelan milik Sri Sultan Hamengku Buwono II, meriam, dan batu Comboran yang digunakan untuk tempat minum Kuda. Salah satu koleksi unggulan museum ini adalah Tembok Jebol. Kono tembok berlubang tersebut dijebol oleh Pangeran Diponegoro dengan tangan kosong guna menghindari kepungan tentara Belanda.

Sementara lokasi Museum Diponegoro sebagaimana penjelasan Jogja Cagar merupakan bekas kediaman Diponegoro dan keluarganya. Lokasi tersebut merupakan bekas kompleks ndalem Permaisuri Sultan Hamengkubuwono I, Gusti Kanjeng Ratu Hageng/Gusti Kanjeng Ratu Tegalrejo yang didirikan sekitar Abad 18. 

Salah satu peninggalan terpenting dari lokasi tersebut adalah dinding tembok keliling kompleks ndalem yang sampai sekarang masih tersisa, terdapat bagian struktur tembok dalam kondisi berlubang.

Lokasi pada masa lalu, seperti halnya ndalem pangeran pada umumnya memiliki cepuri, regol, langgar, halaman depan, pendapa, ndalem ageng, gandhok, gadri, pawon, dan pakiwan. Keluasan lokasi diperkirakan 2 kali keluasan kondisi saat ini.

Museum ini dibuka untuk umum. Jam pelayanan museum dari Senin sampai Kamis pukul 08.00-14.30 WIN. Sementara Jumat dan Sabtu 08.00-13.00 WIB. Untuk Minggu dan libur nasional tutup. Adapun tiket masuk gratis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News