Advertisement

Larangan Study Tour Pemprov Jateng dan DKI Jakarta Berdampak pada Kunjungan Wisata, Dispar Bantul Pasrah

Jumali
Rabu, 15 Mei 2024 - 17:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Larangan Study Tour Pemprov Jateng dan DKI Jakarta Berdampak pada Kunjungan Wisata, Dispar Bantul Pasrah Wisatawan membajak sawah di Desa Wisata Candran, Bantul - Ist/Dinas Pariwisata Bantul

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul mengaku pasrah jika Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta melarang kegiatan study tour sebagai dampak kecelakaan bus pariwisata para pelajar Depok di Ciater, Jawa Barat. Dispar beralasan jika kunjungan study tour mendongkrak kunjungan wisatawan ke Bantul.

"Ya, kalau benar dilarang, kami pasrah. Karena apa? wisatawan yang ke Bantul itu kan mayoritas anak sekolah. Kalau diprosentase anak sekolah yang berkunjung itu bisa mencapai 60 sampai 70 persen," kata Subkoordinator Kelompok Substansi Pembinaan Usaha dan Investasi Pariwisata Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi, Rabu (15/5/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Kreatif, Warga di Bantul Ubah Pinggir Pertemuan Sungai Oya dan Sungai Opak Jadi Lokasi Wisata Khusus

Meski demikian, Ipung-panggilan akrab Markus Purnomo Adi, masih berharap jika kebijakan pelarangan tersebut disertai dengan spesifikasi khusus. Jadi tidak semua kegiatan study tour siswa dilarang. Oleh karena itu, untuk memastikan apakah ada penurunan jumlah pengunjung terkait pelarangan kegiatan study tour, pihaknya akan melihat pada akhir bulan ini.

"Kita lihat nanti di akhir bulan dan saat libur sekolah. Kebetulan anak sekolah kan, akhir bulan ini ada yang sudah selesai ASPD. Jadi sementara, kami belum bisa memerkirakan berapa penurunannya nanti," imbuh Ipung.

Cek Bus Acak

Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Singgih Riyadi mengungkapkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan untuk armada bus study tour, pihaknya akan menggelar pengecekan secara acak terhadap armada bus di sejumlah objek wisata.

Selain sebagai dampak, kecelakaan bus pariwisata para pelajar Depok di Ciater, Jawa Barat, pengecekan kelayakan armada bus ini penting karena ada beberapa kali kejadian kecelakaan di Bantul, seperti yang terjadi di bukit Bego, beberapa waktu lalu.

"Kami akan cek secara acak. Jangan sampai bus yang berwisata di Bantul tidak layak," terang Singgih.

Selain itu, Singgih mengaku jika saat ini pihaknya siap untuk melakukan pengecekan terhadap armada yang digunakan oleh pihak sekolah di Bantul dalam kegiatan study tour keluar DIY. Sejauh ini, kata Singgih, sudah ada 11 bus yang terakhir dicek oleh petugas Dishub Bantul untuk SMKN 1 Sedayu yang ingin study tour keluar DIY. Hasilnya 11 bus tersebut layak jalan.

"Sementara tadi sudah ada surat dari SMPN3 Pleret yang minta dicek kelayakannya. Segera kami cek kondisinya nanti," ucap Singgih.

Menurut Singgih, upaya untuk antisipasi terkait dengan keselamatan armada yang digunakan untuk study tour tidak hanya menjadi tanggung jawab pihaknya. Namun, juga dari Disdikpora Bantul dan sekolah. Untuk itu, pihaknya berharap agar edaran terkait dengan tips memilih bus untuk kegiatan study tour dipatuhi.

"Kami juga minta kepada pihak sekolah, jika butuh pengecekan armada bus untuk study tour, silakan hubungi kami nanti akan kami cek," ucap Singgih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puan Klaim PDIP Menang di 19 Kabupaten dan Kota di Jateng pada Pilkada 2024

News
| Selasa, 03 Desember 2024, 01:07 WIB

Advertisement

alt

Lima Satwa Berbagai Spesies Lahir di Beberapa Taman Safari di Indonesia

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 05:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement