Advertisement

Bangun Jaringan Internet Merata, Bupati Halim Tergetkan Pusat Industri Digital di Bantul

Jumali
Jum'at, 20 September 2024 - 23:37 WIB
Maya Herawati
Bangun Jaringan Internet Merata, Bupati Halim Tergetkan Pusat Industri Digital di Bantul Bupati Bantul Abdul Halim Muslih - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Bupati Bantul dan jajarannya terus berkomitmen seluruh wilayah Bantul terjangkau jaringan internet. Hal itu ditandai dengan pemasangan jaringan fiber optic (FO) ke seluruh kapanewon.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bantul Bobot Ariffi Aidin mengungkapkan, saat ini 17 kapanewon se-Bantul telah tersambung jaringan FO. Total jaringan FO yang tersambung hingga 2024 mencapai 186.179 kilometer.

Advertisement

”Tiap tahun ada peningkatan jaringan FO yang tersambung,” jelas Bobot, Jumat (20/9/2024).

BANTUL: Wisata Kuliner, Berikut Ini Jajanan dari Semarang yang Wajib Dicoba Wisatawan

Bekas kepala dinas pekerjaan umum, perumahan, dan kawasan permukiman (DPUPKP) Kabuparen Bantul ini mencontohkan kondisi jaringan FO pada 2021. Saat itu jaringan FO yang tersambung baru mencapai 186,179 kilometer.

Dengan bertambahnya jaringan FO, seluruh kantor pemerintahan di lingkungan Pemkab Bantul telah tersambung dengan koneksi internet cepat. Mulai kantor organisasi perangkat daerah, kapanewon, hingga kalurahan.

”Sebanyak 29 puskesmas dan 38 sekolahan sekarang juga sudah menikmati akses internet,” katanya.

Yang tak kalah penting, panjangnya jaringan FO ini juga dirasakan masyarakat luas. Setidaknya Wifi publik telah terpasang di 114 titik.

Bobot memastikan, jumlah wifi publik akan terus bertambah. Seiring dengan meleknya masyarakat terhadap perkembangan teknologi.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menegaskan, pembangunan infrastruktur jaringan internet sangat penting. Lantaran itu bisa mendorong peningkatan dan pemberdayaan masyarakat. Tak terkecuali masyarakat pedesaan. ”Saat ini semua sudah serbadigital. Termasuk transaksi jual-beli,” ungkapnya.

Komitmen orang nomor satu di Kabupaten Bantul ini beralasan. Sebab, Kabupaten Bantul merupakan sentra UMKM di DIY.

Promosi berbagai produk UMKM ini perlu digencarkan melalui berbagai cara. Salah satunya melalui platform digital dan lokapasar. ”Sehingga, konsumen atau pasarnya menjadi lebih luas,” ujarnya.

Halim juga menyinggung peluang Kabupaten Bantul sebagai pusat industri digital. Dia meyakini peluang itu sangat terbuka. Lantaran tidak sedikit start-up yang telah sukses di Ibukota berbondong-bondong pindah ke Jogja.

Salah satu alasannya mereka jenuh dengan hiruk-pikuk di Jakarta. Alasan lain banyak sumber daya manusia nan terlatih dalam dunia digital di Kota Pendidikan. “Ini peluang yang harus kita tangkap,” tegasnya.

Kendati begitu, Halim mengingatkan, untuk menangkap peluang besar itu harus dipersiapkan sesegera mungkin. Salah satunya mempersiapkan berbagai infrastruktur jaringan internet supercepat.

Lantaran yang dibutuhkan pebisnis start-up adalah koneksi internet supercepat untuk mengunggah maupun mengunduh.

Halim optimistis untuk menghadirkan koneksi internet supercepat bukan perkara sulit. Tidak membutuhkan anggaran yang cukup besar.

Lantaran pemkab tidak perlu menyediakan bandwitch superbesar. Pemkab cukup menyediakan menara telekomunikasi. Khususnya di beberapa titik strategis yang diproyeksikan sebagai pusat industri digital. ”Provider bisa menyewa menara telekomunikasinya ke pemkab,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Undang-Undang Wantimpres Disahkan, Ini Daftar Pasal yang Dianggap Kontroversial

News
| Jum'at, 20 September 2024, 19:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat-Tempat Wisata di Vietnam yang Jadi Favorit Wisatawan

Wisata
| Kamis, 19 September 2024, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement