Advertisement
Bangun Jaringan Internet Merata, Bupati Halim Tergetkan Pusat Industri Digital di Bantul

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bupati Bantul dan jajarannya terus berkomitmen seluruh wilayah Bantul terjangkau jaringan internet. Hal itu ditandai dengan pemasangan jaringan fiber optic (FO) ke seluruh kapanewon.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bantul Bobot Ariffi Aidin mengungkapkan, saat ini 17 kapanewon se-Bantul telah tersambung jaringan FO. Total jaringan FO yang tersambung hingga 2024 mencapai 186.179 kilometer.
Advertisement
”Tiap tahun ada peningkatan jaringan FO yang tersambung,” jelas Bobot, Jumat (20/9/2024).
BANTUL: Wisata Kuliner, Berikut Ini Jajanan dari Semarang yang Wajib Dicoba Wisatawan
Bekas kepala dinas pekerjaan umum, perumahan, dan kawasan permukiman (DPUPKP) Kabuparen Bantul ini mencontohkan kondisi jaringan FO pada 2021. Saat itu jaringan FO yang tersambung baru mencapai 186,179 kilometer.
Dengan bertambahnya jaringan FO, seluruh kantor pemerintahan di lingkungan Pemkab Bantul telah tersambung dengan koneksi internet cepat. Mulai kantor organisasi perangkat daerah, kapanewon, hingga kalurahan.
”Sebanyak 29 puskesmas dan 38 sekolahan sekarang juga sudah menikmati akses internet,” katanya.
Yang tak kalah penting, panjangnya jaringan FO ini juga dirasakan masyarakat luas. Setidaknya Wifi publik telah terpasang di 114 titik.
Bobot memastikan, jumlah wifi publik akan terus bertambah. Seiring dengan meleknya masyarakat terhadap perkembangan teknologi.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menegaskan, pembangunan infrastruktur jaringan internet sangat penting. Lantaran itu bisa mendorong peningkatan dan pemberdayaan masyarakat. Tak terkecuali masyarakat pedesaan. ”Saat ini semua sudah serbadigital. Termasuk transaksi jual-beli,” ungkapnya.
Komitmen orang nomor satu di Kabupaten Bantul ini beralasan. Sebab, Kabupaten Bantul merupakan sentra UMKM di DIY.
Promosi berbagai produk UMKM ini perlu digencarkan melalui berbagai cara. Salah satunya melalui platform digital dan lokapasar. ”Sehingga, konsumen atau pasarnya menjadi lebih luas,” ujarnya.
Halim juga menyinggung peluang Kabupaten Bantul sebagai pusat industri digital. Dia meyakini peluang itu sangat terbuka. Lantaran tidak sedikit start-up yang telah sukses di Ibukota berbondong-bondong pindah ke Jogja.
Salah satu alasannya mereka jenuh dengan hiruk-pikuk di Jakarta. Alasan lain banyak sumber daya manusia nan terlatih dalam dunia digital di Kota Pendidikan. “Ini peluang yang harus kita tangkap,” tegasnya.
Kendati begitu, Halim mengingatkan, untuk menangkap peluang besar itu harus dipersiapkan sesegera mungkin. Salah satunya mempersiapkan berbagai infrastruktur jaringan internet supercepat.
Lantaran yang dibutuhkan pebisnis start-up adalah koneksi internet supercepat untuk mengunggah maupun mengunduh.
Halim optimistis untuk menghadirkan koneksi internet supercepat bukan perkara sulit. Tidak membutuhkan anggaran yang cukup besar.
Lantaran pemkab tidak perlu menyediakan bandwitch superbesar. Pemkab cukup menyediakan menara telekomunikasi. Khususnya di beberapa titik strategis yang diproyeksikan sebagai pusat industri digital. ”Provider bisa menyewa menara telekomunikasinya ke pemkab,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pesawat Garuda 3114 Bawa Jemaah Calon Haji Alami Masalah Saat Penerbangan dan Putuskan RTB
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Angkutan KSPN dari Malioboro ke Parangtritis PP Minggu 18 Mei 2025, Tiket Bisa Dipesan di Traveloka
- Jadwal Bus DAMRI Hari Ini Minggu 18 Mei 2025: Dari Bandara YIA ke Jogja
- Jadwal DAMRI Tujuan ke Bandara YIA Kulonprogo Hari Ini Minggu 18 Mei 2025
- Jadwal Angkutan KSPN Malioboro ke Pantai Baron Gunungkidul PP Minggu 18 Mei 2025, Harga Tiket Rp26 Ribu
- Kejamnya Mafia Tanah di Sleman, Sertifikat Tanah Milik Guru Honorer Belum Bisa Kembali Meski Sudah Inkrah
Advertisement