Lewat Film, KPU DIY Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput di Pilada 2024
Advertisement
SLEMAN—KPU DIY menyelenggarakan acara Gayengan Pilkada dengan menggelar nonton bersama di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM, Sabtu (23/11/2024) malam. Film yang diputar berjudul Tepatilah Janji yang dibintangi Ibnu Jamil dan kawan kawan.
Ketua KPU DIY, Ahmad Shidqi mengatakan Gayengan Pilkda yang digelar merupakan sebagai upaya untuk menyosialisasikan Pilkada 2024 yang sebentar lagi melaksanakan pemilihan. Didalam kegiatan ini diputar film karya Garin Nugrohon berjudul Tepatilah Janji. “Kegiatan pemutaran film untuk sosialisasi merupakan yang kedua kalinya. Sebab, saat pemilu juga ada sosialisasi lewat film dengan judul Kejarlah Janji,” kata Shidqi, Sabtu malam.
Advertisement
Dia menjelaskan, dengan film ini diharapkan para generasi muda bisa tertarik dan menyalurkan hak pilihnya dalam coblosan yang berlangsung 27 November 2024. “Diharapkan dengan sosialisasi lewat budaya populer ini, maka generasi muda maupun Masyarakat yang telah memiliki hak pilih tidak golput di Pilkada 2024,” ungkapnya.
Shidqi juga mengajak masyarakat untuk tidak spaneng menghadapi pilkada. Sebagai bentuk dari pesta demokrasi, maka gelaran ini harus disambut dengan riang gembira dan Bahagia untuk memilik para pemimpin demi Indonesia maju dan lebih baik lagi. “Boleh beda pilihan, tapi tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan. Maka dari itu, mari menggunakan hak pilih saat coblosan di 27 November,” katanya.
Aktor dari film Tepatilah Janji, Ibnu Jamil mengatakan film karya Garin Nugroho ini sarat makna karena merepresentasikan kehidupan sehari-hari maupun kondisi politik di suatu masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak Masyarakat untuk tidak skeptis dan mau tahu tentang politik. “Seru dan seru banget karena realita politik direpresentasikan ke dalam film sehingga bisa jadi bahan untuk belajar bersama,” katanya.
Lewat nonton baren ini, Ibnu Jamil juga mengajak masyarakat untuk tidak golput dan tetap menggunakan hak pilihnya pada saat coblosan. Penggunakan hak suara sebagai upaya memilih pemimpin yang terbaik sehingga masyarakat harus ikut berpartisipasi. “Jangan golput karena siapa pun yang terpilih nantinya, maka akan ikut merasakan kebijakan yang dibuat oleh kepala daerah terpilih. Jadi, akan lebih baik menggunakan hak pilihnya guna mendapatkan kepala daerah yang benar-benar terbaik,” katanya.
Meski demikian, dia mengingatkan dalam proses pemilihan bukan semata-mata melihat popularitas maupun ketenaran. Namun, juga melihat dari visi misi yang dimiliki setiap calon. “Semoga pilkada dapat berjalan dengan aman lancar dan damai dan yang terpilih benar-benar memiliki kemampuan, bukan sekadar ketenaran,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 23 November 2024
- Puluhan Petani Tanaman Landscape di Sleman Dukung Harda-Danang di Pilkada 2024
- Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Sabtu 23 November 2024
- Jadwal DAMRI ke Candi Borobudur, Candi Prambanan, Pantai Baron Gunungkidul dan Parangtritis Bantul, Cek di Sini
- Cek Cuaca di Jogja Sabtu 23 November 2024, Waspadai Potensi Hujan Petir di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement