Mahasiswa Asing Belajar Hukum dan Budaya Indonesia
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 20 mahasiswa dari berbagai negara di dunia belajar hukum dan budaya Indonesia melalui Summer Program yang digelar Program Studi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia pada 18-24 November 2024. Mereka berasal dari Pakistan, Nigeria, Yaman, Afganistan, Bangladesh, dan Australia.
Dekan Fakultas Hukum UII Profesor Budi Agus Riswandi mengatakan sebagian besar peserta merupakan mahasiswa asing baik yang belajar di Fakultas Hukum UII maupun diluar Fakultas Hukum UII. Kegiatan ini merupakan program rutin yang tidak hanya ntuk melakukan adaptasi budaya tetapi juga diharapkan para mahasiswa asing tersebut dapat memahami hukum Indonesia secara praktis.
Advertisement
BACA JUGA : Overstay, Mahasiswa Asing asal Timor Leste Dideportasi
"Karena siapa tahu diantara mereka nanti dapat bekerja di Indonesia dan turut mengembangkan dan mendalami reformasi hukum di Indonesia ataupun di negaranya sendiri saat sesudah lulus nanti," katanya dikutip Kamis (28/11/2024).
Kaprodi Hukum Program Sarjana FH UII Dodik Setiawan Nur Heriyanto menambahkan program ini digelar untuk melihat animo mahasiswa asing untuk mampu mengembangkan hukum tidak hanya di Indonesia termasuk di negaranya sendiri. Selain itu, mereka dapat melihat perkembangan hukum Indonesia sebagai potensi dan benchmarking untuk mengembangkan hukum. Mengingat Indonesia memiliki karakteristik hukum dan masyarakat yang berbeda dan unik daripada negara lain termasuk di Asia Tenggara.
"Selain itu, program pengenalan budaya Indonesia juga secara tidak lansgung juga sebagai bentuk tidak langsung yaitu sebagai promosi budaya dan produk lokal Indonesia agar dapat mendongkrak potensi ekonomi di Indonesia," katanya.
Pada kegiatan tersebut digelar secara khusus acara pendekatan budaya dengan mengeksplorasi beberapa produk lokal Indonesia terutama untuk mengetahui cara membuatnya seperti Batik dan Wayang Suket. Seluruh mahasiswa asing berhasil membatik dan menunjukkan karya mereka serta melihat bahwa Batik sebagai keunggulan budaya yang memiliki nilai ekonomis.
"Mereka juga diminta untuk membuat ragam wayang suket dan belajar untuk mereka desain bisnis agar produk-produk semacamnya dapat dijual di luar negeri dan menumbuhkan potensi ekonomi baru bagi produk local dari Indonesia ke mancanegara," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Real Count KPU, Suara Pilkada Jateng Dimenangkan Pasangan Luthfi-Taj
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati HUT Kota Jogja Sekaligus Kenalkan Produk IKM, Pemkot Gelar Sekati Ing Mall 2024
- Dua Paslon Gerindra Menang di DIY, Mas Marrel: Saatnya Bersatu Bangun Daerah
- Komentar Jusuf Kalla Terkait Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo, Jumat 29 November 2024 Berangkat dari Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Jumat 29 November 2024, Cek di Sini
Advertisement
Advertisement