Siap Jalani Retreat di Akmil, Begini Respons Bupati Bantul Terpilih Abdul Halim Muslih

Harianjogja.com, BANTUL—Bupati Bantul terpilih, Abdul Halim Muslih mengaku siap menjalani pelantikan dan retreat kepala daerah yang akan digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Halim menyampaikan retreat tersebut digelar untuk menyatukan visi misi Presiden Prabowo Subianto dengan kepala daerah terpilih. 

"Retret ini lebih pada harmonisasi antara [pemerintah] pusat dan daerah. Jangan sampai pusat kemana, daerah ke mana. Jadi visi misi negara hanya ada [dalam program] presiden, jadi kalau ada visi misi kepala daerah berbeda arah dengan visi misi presiden, maka akan dievaluasi, diluruskan," katanya Senin (17/2/2025).

Dia menilai penyatuan visi misi tersebut diperlukan untuk mewujudkan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung kemajuan bangsa. Oleh karena itu ia mendukung program yang ada dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dia akan mendukung program pemerintah pusat agar dapat selaras dengan program yang ada di daerah.

BACA JUGA : Batal Pakai APBD, Ini Persiapan Pemkab Sleman untuk Retreat Kepala Daerah

"Sesuai rencana Presiden akan menyampaikan pengarahan dalam forum itu, diharapkan seluruh kepala daerah bisa satu langkah, satu gerak bersama Presiden," ujarnya. 

Halim menilai dari pengalaman menjalankan tugas sebagai bupati Bantul pada periode sebelumnya, program yang tidak serempak antara pemerintah pusat dan daerah berpengaruh pada capaian pembangunan. "Inilah urgensi retret yang akan dilaksanakan pada 21-28 Februari 2025," katanya.

Ia bersama dengan kepala daerah terpilih lain dibekali dengan enam materi yang akan mendukung kinerja kepala daerah terpilih. Enam materi tersebut yaitu tentang ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan; Asta Cita Prabowo-Gibran; program kementerian dan lembaga; tugas dan fungsi kepala daerah; kepemimpinan dan komunikasi politik; dan pembentukan team building yang positif untuk kemajuan daerah.

Materi tersebut akan disampaikan oleh 40 orang narasumber yang terdiri dari menteri, wakil menteri, pejabat setingkat menteri dan lembaga pemerintah non kementerian. 

Setelah retreat, menurut Halim, kepala daerah terpilih diharapkan dapat melakukan konsolidasi dan pendisiplinan seluruh aparatur sipil negara (ASN). Hal itu untuk komitmen mendukung program yang telah ditetapkan, terutama program nasional. Program daerah juga harus disinkronkan dengan program pemerintah pusat. 

"Ini perlu pemahaman yang komprehensif bagi seluruh aparatur, birokrasi pemerintah daerah agar memahami, tetapi juga memiliki komitmen yang tinggi," katanya.

Halim menilai pemerintah Presiden Prabowo Subianto merupakan pemerintahan yang didukung oleh mayoritas sehingga posisi Presiden Prabowo Subianto sangat kuat secara politik. Dia berharap posisi tersebut dapat mencapai dampak yang jauh lebih besar dan bermanfaat bagi rakyat.

Setelah retret, Halim berencana mengumpulkan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Bantul untuk menyampaikan hasil retreat tersebut agar seluruh OPD dapat menyesuaikan diri. Dia pun menekankan agar mendorong pendisiplinan ASN, dan peningkatan pemahaman juga komitmen untuk mendukung kemajuan bangsa. 

"Tentu harus ada punishment terhadap aparatur yang tidak memiliki komitmen, apalagi tidak mau bekerja keras untuk mensukseskan program nasional menuju Indonesia Emas 2045," katanya.

Meski begitu Halim belum memaparkan punishment apa yang akan diberikan dan kriteria ASN yang dinilai tidak mendorong kesuksesan program tersebut. Tahun 2025 ini merupakan tahun untuk mempersiapkan visi misi kepala daerah terpilih. Dia menilai APBD tahun 2025 tidak memungkinkan untuk dilaksanakan program kerja unggulan di Bantul. Sehingga tahun 2025, dia akan menyesuaikan kriteria kesiapan untuk pelaksanaan program unggulan yang akan dilakukan mulai 2026. 

Beberapa program unggulan bupati dan wakil bupati terpilih tersebut antara lain pembangunan 600 kilometer (km) jalan desa, membebaskan pajak bumi dan bangunan (PBB) bagi lahan pertanian pangan berkelanjutan. 

"Kita mesti melakukan pendataan tahun 2025, dan itu perlu waktu yang panjang untuk verifikasi lapangan sawah yang produktif dan tidak produktif untuk didata, guna menentukan lahan yang layak untuk dibebaskan PBB-nya," katanya. 

Selain itu pihaknya juga sedang menyiapkan pembangunan Kawasan Industri Piyungan. "Ini juga pekerjaan yang tidak ringan, karena kita harus membuat komitmen baru, sehingga investasi di Bantul bisa berjalan dengan lancar," katanya.

Sementara sebelumnya, Halim telah menjalani tes kesehatan di Kementerian Dalam Negeri. Beberapa yang diperiksa antara lain kadar kolesterol, trigliserida, asam urat, dan kadar gula dalam darah. Dari hasil pemeriksaan tersebut, dipastikan kondisi kesehatannya prima untuk menjalani pelantikan dan retreat. 

BACA JUGA : Pemkab Gunungkidul Pastikan Belum Transfer untuk Biaya Retreat Kepala Daerah di Magelang

Ia telah menyiapkan berbagai keperluan untuk mengikuti retreat, antara lain beberapa pakaian, dan sepatu sesuai yang disyaratkan. Nantinya, setelah mengikuti pelantikan kepala daerah di Jakarta, Halim berencana akan kembali ke Jogja menggunakan pesawat, lalu melanjutkan perjalanan ke Magelang menggunakan mobil. 

"Hanya saya yang ke sana [retret di Magelang], Wabup nanti menghadiri saat penutupan karena harus mendengarkan arahan langsung dari Presiden," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News