Advertisement
Menjaga Daya Beli Warga, Pemkab Kulonprogo Jadwalkan Pasar Murah 14 Kali

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Untuk menjaga daya beli warga, Pemkab Kulonprogo menjadwalkan menggelar pasar murah bahan pangan sebanyak 14 kali di setiap kapanewon. Selain itu pasar murah juga bakal digelar di Alun-Alun Wates selama Ramadan 2025 dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan inflasi tetap terjaga.
"Rencananya, pelaksanaan pasar murah dimulai pada 7 Maret 2025," kata Kabid Usaha Perdagangan Dinas Perdagangan Kulonprogo Endang Zulywanti di Kulonprogo, Selasa (25/2/2025).
Advertisement
Ia mengatakan pasar murah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, supaya masyarakat dapat membeli dan memenuhi kebutuhan dengan terjangkau.
"Pasar murah ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga murah pada saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri 2025," katanya.
Endang mengatakan dalam pasar murah ini, Pemkab Kulonprogo memberikan subsidi sebesar Rp3.000 per kilogram untuk biaya distribusi.
Adapun komoditas kebutuhan pokok yang mendapat subsidi, yakni beras, gula pasir, telur, dan minyak goreng.
"Nanti, setiap kapanewon atau per titik dijual 5,1 ton beras, gula, minyak goreng dan telur. Kami berharap pasar murah ini dapat menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, Endang mengatakan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan ini mulai mengalami kenaikan, mulai dari daging ayam, telur, cabai.
"Meski ada kenaikan, harga jual komoditas tersebut masih di bawah HET," katanya. Sementara itu, pedagang sayur di Pasar Wates Ratmini mengungkapkan bahwa cabai rawit merah saat ini harganya mencapai Rp80.000 per kg.
"Kemarin harganya sekitar Rp75.000 per kg, kalau cabai keriting merah sekarang sekitar Rp45 ribu per kg," katanya.
Ratmini mengatakan harga semua jenis cabai saat ini terbilang fluktuatif alias tidak stabil. Sebab terkadang harganya bisa mendadak turun atau naik.
Kondisi tersebut lebih disebabkan oleh faktor cuaca, yang menyebabkan hasil panen cabai tidak maksimal. Momen jelang puasa pun dinilai tak berpengaruh banyak pada pergerakan harga cabai.
"Meskipun sekarang lagi banyak hajatan, harga cabai yang tetap seperti itu, kerap naik-turun tidak stabil," kata Ratmini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

PDIP Sebut Megawati Tidak Pernah Melarang Kepala Daerah Ikut Retreat, Hanya Menunda
Advertisement

Sempat Ditutup Akibat Cuaca Ekstrem, Ranu Regulo di Kawasan Bromo Tengger Semeru Dibuka Kembali
Advertisement
Berita Populer
- Rokok Ilegal Kian Menjamur, Pemerintah Diminta Tindak Tegas
- Jadwal Kereta Bandara dari Stasiun Tugu ke YIA Hari Ini, Selasa 25 Februari 2025
- Update Jadwal KRL Solo Jogja per Selasa 25 Februari 2025, dari Stasiun Palur hingga Tugu
- Simak Jadwal Terbaru KA Commuterline Jogja Kutoarjo PP, Selasa 25 Februari 2025
- Jadwal Pelayanan SIM Keliling di Sleman Hari Ini 25 Februari 2025
Advertisement
Advertisement