Advertisement
Prabowo Resmikan Jembatan Kabanaran di Kulonprogo, Ini Keistimewaannya
Presiden RI Prabowo Subianto menekan tombol sirene tanda peresmian Jembatan Kabanaran, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (91/11/2025). Jembatan tersebut menghubungkan Kabupaten Kulonprogo dengan Bantul, Yogyakarta. ANTARA - Andi Firdaus.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan operasional Jembatan Kabanaran pada Rabu siang. Jembatan ini menghubungkan wilayah selatan DIY, yakni Kabupaten Kulonprogo dengan Kabupaten Bantul, sekaligus menjadi infrastruktur strategis di jalur Lintas Pantai Selatan (Pansela) Jawa.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kawasan Jembatan Kabanaran memiliki nilai historis kuat bagi masyarakat sekitar, termasuk terkait perjuangan Pangeran Mangkubumi. “Tadi kita sudah mendengar arti historis tempat ini, perjuangan Pangeran Mangkubumi melawan Belanda yang bermarkas di sini,” ujarnya.
Advertisement
Presiden berharap hadirnya jembatan tersebut dapat membangkitkan geliat pariwisata dan ekonomi rakyat, terutama bagi kunjungan wisatawan yang melintas di kawasan selatan Yogyakarta.
Peresmian di Atas Sungai Progo
BACA JUGA
Prosesi peresmian digelar di tengah jembatan yang membentang di atas Sungai Progo. Acara ditandai dengan penekanan tombol sirene serta penandatanganan prasasti oleh Presiden Prabowo.
Jembatan Kabanaran—sebelumnya dikenal sebagai Jembatan Pandansimo—membentang sepanjang 2,3 kilometer. Pembangunannya dimulai Kementerian Pekerjaan Umum pada 2022 dan rampung pada Juni 2025 dengan investasi Rp863,72 miliar. Infrastruktur ini menjadi alternatif penting selain jalur Pantura.
Dari total target 1.500 kilometer, sekitar 1.300 kilometer Pansela telah selesai dibangun, sementara 250 kilometer sisanya masih dalam proses penyelesaian.
Kehadiran jembatan ini diproyeksikan memperlancar arus transportasi, mengurai kemacetan, dan membuka peluang pertumbuhan ekonomi di kawasan selatan Jawa.
Sentuhan Kearifan Lokal
Tak hanya unggul secara struktur, Jembatan Kabanaran juga memadukan unsur budaya melalui elemen gunungan, rumah joglo, dan motif batik pada desain arsitekturnya.
Selain itu, jembatan ini meraih Rekor MURI sebagai jembatan terpanjang di Yogyakarta yang menggunakan material corrugated steel.
Pembiayaan pembangunan sepenuhnya berasal dari pemerintah pusat melalui APBN, setelah sebelumnya sempat memanfaatkan kas jalan daerah sebelum dilanjutkan dengan alokasi APBN sekitar Rp800 miliar.
Empat Proyek Infrastruktur Lain Juga Diresmikan
Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo turut meresmikan empat proyek infrastruktur lain, masing-masing Underpass Gatot Subroto di Medan, Underpass Joglo di Surakarta, Flyover Cangguk di Magelang dan Jembatan Sambas Besar di Kalimantan Barat.
Penamaan baru Jembatan Kabanaran diusulkan pemerintah daerah dan telah melalui konsultasi dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Turut hadir dalam agenda ini Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





