Advertisement
Ini yang Akan Terjadi Pada Gunung Merapi Setelah Erupsi Efusif
Advertisement
Harianjogja.com JOGJA- Seiring dengan terjadinya erupsi efusif di Gunung Merapi, sejumlah sekenario atau kemungkinan situasi Gunung Merapi telah diantisipasi.
Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebancanaan Geologi (BPPTKG) DIY Agus Budi Santoso mengatakan mulanya ada lima kemungkinan atau sekenario yang mungkin terjadi pada situasi Merapi. Namun setelah melihat situasi Merapi terkini tinggal menyisakan dua sekenario yang bakal diantisipasi.
Advertisement
"Skenario pertama yaitu kubah lava tumbuh dan nantinya dia tidak stabil lalu akan menghasilkan awan panas yang membahayakan masyarakat," kata dia, Senin (27/8/2018).
Sedangkan sekenario yang kedua yakni pertumbuhan kubah lava berhenti dan tidak membahayakan masyarakat. Akhirnya kubah lava tersumbat dan episode erupsi Gunung Merapi terhenti hingga kemudian memulai fasenya lagi dari awal.
"Memang saat ini suplai magmanya tidak terlalu besar dan posisi kubah lava yang berada di tengah-tengah sehingga stabil sekali. Dan kemungkinan untuk mencapai volume atau fase yang kritis itu butuh waktu agak lama," ungkapnya.
Menurutnya erupsi Gunung Merapi saat ini tidak besar sebagaimana yang terjadi 2010. Kubah lava yang tumbuh di tengah kawah sejak 11 Agustus 2018 saat ini sekitar 36.000 meter kubik. BPPTKG mencatat pertumbuhan rata-rata kubah lava setiap hari berkisar 1000-4600 meter kubik.
Di sisi lain, erupsi besar di Gunung Merapi pada 2010 menyemburkan sekitar 140 juta kubik material. Sementara, laju pertumbuhan kubah lava saat ini sekitar 20.000 meter kubik per hari.
Perlu diketahui bahwa Gunung Merapi hingga saat ini masih berstatus waspada ujar level II. Radius aman aktivitas berjarak tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 50 Tahun Eksis, PT Dan Liris Fokus pada Digitalisasi, Inovasi, & Keberlanjutan
- Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden-Wapres Terpilih 2024-2029, Kawal 17 Programnya
- Bawaslu Sragen Buka Pendaftaran Panwascam Pilkada 2024, Baru untuk Existing
- Giliran Komunitas Otomotif Jepara Dukung Kapolda Jateng Maju Cagub Jateng 2024
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pelaku UMKM di Jogja Didorong Segera Urus Sertifikasi Halal Sebelum Oktober 2024
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY
- 4 Produk Lokal DIY Mendapatkan Sertifikasi Indikasi Geografis, Ini Manfaatnya
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Muncul Aksi Unjuk Rasa di Kantor KPU DIY
Advertisement
Advertisement