Advertisement
Kurikulum HIV/AIDS Diterapkan Juli

Advertisement
[caption id="attachment_398678" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/20/kurikulum-hivaids-diterapkan-juli-398674/aids-aksi-hari-aids-desi-suryanto" rel="attachment wp-att-398678">http://images.harianjogja.com/2013/04/Aids-Aksi-Hari-Aids-Desi-Suryanto-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> Foto Aksi Hari Aids
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto[/caption]
JOGJA—Penemuan kasus HIV/AIDS yang masih didominasi kelompok usai produktif membuat pentingnya pengetahuan tentang penyakit itu sejak dini. Setidaknya Juli 2013 ini, kurikulum HIV/AIDS direncanakan akan mulai diberikan di sekolah.
Advertisement
Ghanis Kristina, Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mengungkapkan berdasarkan data dari 2004 hingga akir Desember 2012 kasus HIV di Kota Jogja tercatat 377 kasus, sementara AIDS ada 189 kasus. Jumlah kasus di Kota paling banyak dibanding daerah lain di DIY. Dari kasus ini diketahui memang usia produktif masih paling banyak. Sementara ada juga yang diketahui merupakan ibu rumah tangga.
“Ini salah satu pentingnya pengetahuan HIV/AIDS sejak dini. Selain sosialisasi ke sekolah juga perlu sosialisasi ke ibu-ibu rumah tangga,” ucap dia usai menggelar sarasehan di Balaikota, Jumat (19/4).
Yusuf Kusumo Negoro, Tim Asistensi Komisi Penanggulangan AIDS mengungkapkan kurikulum HIV/AIDSsebenarnya sudah ada sejak 2006 yang lalu. Hanya saja di DIY baru akan diterapkan tahun ini. Sebagai tahap awal, imbuh dia akan ada lima sekolah yang nantinya menjadi pilot projek.
“Sekolah itu masing-masing ada di Kabupaten/Kota yang ada di DIY, untuk namanya kami belum tahu pasti,” ungkap dia.
Yusuf menjelaskan nantinya kurikulum itu akan diintegrasikan dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesenian (Penjaskes). Materi akan diberikan ke siswa kelas sepuluh, sebelas dan dua belas pada semester ganjil.
Sejauh ini KPA dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga DIY terus melakukan koordinasi terkait ini. Beberapa pelatihan untuk penyiapan guru dan pengawas pun telah dilakukan. Hanya saja memang kesiapan guru masih menjadi hambatan.
Kabid Pendidikan Menengah Disdikpora DIY, Mulyanti Yunipraptiwi membenarkan perihal tersebut. Namun ia juga belum bisa menyebutkan lima sekolah yang akan menjadi pilot projek.
Saat ini, dijelaskannya untuk bahan ajar memang sudah jadi. Hanya saja karena keterbatasan anggaran pengadaan maka belum dapat diberikan ke sekolah-sekolah. Terkait ini Disdikpora akan memberikan surat edaran ke Disdik masing-masing Kabupaten untuk mengintensifkan kurikulum.
“Nanti akan dimasukkan di pelajaran Penjaskes. Itu diserahkan ke masing-masing guru,” terang dia.
Beberapa peserta sarasehan baik dari dinas pendidikan maupun Keluarga Berencana mengungkapkan untuk memberikan materi HIV-AIDS bagi remaja kadang memang masih ragu-ragu. Sehingga masih dibutuhkan penyuluhan-penyuluhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- HUT ke-52 Korpri, ASN TNI & Polri se-Soloraya bakal Gelar Upacara Gabungan
- Ternyata Gaji Asnawi Mangkualam di Korea Kecil, Tak Cukup untuk Angsuran Rumah
- Sambut Natal, Lampion Boneka Salju & Santa Mulai Hiasi Kawasan Balai Kota Solo
- Pompa Air Tak Mampu Atasi Banjir, Wali Kota Semarang Minta BBWS Memperbaiki
Berita Pilihan
Advertisement

Kampanye Hari Pertama Anies dan Cak Imin Pisah, Kapten Timnas Amin Ungkap Alasannya
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement