Advertisement

Puluhan Warga Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Merapi

Senin, 29 Juli 2013 - 03:00 WIB
Nina Atmasari
Puluhan Warga Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Merapi JIBI/Desi SuryantoAnak-anak siswa TK Dharma Siwi mengenakan masker saat dijemput pulang orang tuanya di Jalan Kaliurang, Pakem, Sleman, DI. Yogyakarta, Senin (22/07 - 2013). Hembusan yang cukup kuat hingga ketinggian 1000 Meter itu membawa material vulkanik berwujud pasir halus dan abu, material vukanik terbawa angin hingga wilayah Kulonprogo dan Kota Yogyakarta. Status Gunung Merapi tetap akitif normal.

Advertisement

[caption id="attachment_431986" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/?attachment_id=431986" rel="attachment wp-att-431986">http://images.harianjogja.com/2013/07/merapi-masker3-370x247.jpg" alt="" width="370" height="247" /> JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto
Ilustrasi warga lereng Gunung Merapi[/caption]

Harianjogja.com, SLEMAN - Saat ini, masih ada puluhan warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) tingkat III Gunung Merapi.

Advertisement

Kepala Desa Glagaharjo Kecamatan Cangkringan, Sleman, Suroto mengatakan di wilayahnya, masih ada puluhan warga yang tinggal di KRB III, yakni warga Dusun Srunen, Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul.

“Namun kami sudah memiliki data mereka," katanya, Minggu (28/7/2013).

Ia berharap warga yang tinggal di titik teratas Gunung Merapi itu bisa proaktif jika memang dibutuhkan evakuasi dengan cepat.

"Seperti pada Senin lalu, warga memang sudah tanggap dan langsung turun mendengar suara Merapi,” kata Suroto.

Di Desa Umbulharjo, Kepala Desa, Bejo Mulyo juga mengaku sudah melakukan pendataan pada warganya, meskipun kini semua warga sudah berada di hunian tetap atau di luar KRB III.

“Meskipun di huntap [hunian tetap], kami tetap mendata mereka dengan beberapa kategori. Hal ini untuk memudahkan kami dalam melakukan penanganan pada mereka, khususnya jika harus mengungsikan ke luar Cangkringan,” kata Bejo.

Berdasarkan pengalaman 2010, menurut Bejo, warganya harus mengungsi hingga ke Kecamatan Pakem.

“Kami diminta untuk turun hingga di bawah. Makanya kami agar lebih siap nanti warga yang butuh bantuan orang lain akan kami evakuasi terlebih dahulu ke tempat yang aman,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Megaproyek Pembangunan IKN, Jokowi: Untuk Mengatasi Ketimpangan Ekonomi

News
| Rabu, 29 November 2023, 20:57 WIB

Advertisement

alt

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY

Wisata
| Minggu, 26 November 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement