Advertisement
PEMILU 2014 : Bantul Pantau Daerah Rawan Konflik

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bantul akan memantau daerah rawan konflik antarsimpatisan partai politik maupun pendukung calon anggota legislatif menjelang Pemilu 2014.
"Rawan konflik di wilayah Bantul menjelang Pemilu bisa terjadi di mana saja, sehingga kami akan aktif memantau untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Kantor Kesbangpol Bantul Sumasriana, Selasa (8/20/2013).
Advertisement
Menurut dia, konflik antarpendukung bisa terjadi di setiap daerah, bahkan justru di satu daerah sekalipun. Kerawanan itu karena bisa dari calon anggota legislatif (caleg) yang bersaing di daerah pemilihan (dapil) setempat.
Pihaknya menggandeng kepolisian dan polisi pamong praja (Pol PP) Bantul untuk antisipasi masalah. Selain itu, setiap bulan sekali menggelar pertemuan dengan forum koordinasi Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Bantul.
Menurut dia, melalui forum Kominda tersebut nantinya juga akan membahas tentang peta daerah-daerah di Bantul yang rawan konflik dan berpotensi terjadi kerusuhan, ataupun kejadian yang tidak diinginkan semua pihak.
"Daerah-daerah rawan konflik akan diantisipasi agar jangan sampai ada pihak-pihak yang memprovokasi. Sebab, kalau provokasi sudah masuk dalam suatu kejadian, maka konflik bisa semakin memanas," katanya.
Selain itu, kata dia, hasil koordinasi dengan forum Kominda Bantul bisa untuk memecahkan masalah yang timbul akibat gejolak di masyarakat terkait adanya kebijakan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Terdampak Cuaca, Harga Cabai di Kulonprogo Rp60 Ribu per Kilogram
- Batal Pakai APBD, Anggaran MBG Gunungkidul Rp12 Miliar Dialihkan
- Musim Hujan Lebih Awal, Pakar UGM: Awas Banjir dan Longsor!
- Tugu Brosot Ditabrak Truk, Kini Sudah Dibangun Baru
- Warga Mangir Keluhkan Perusahaan Menara Seluler Belum Bayar Sewa
Advertisement
Advertisement