Advertisement
Demi Keroncong, Waljinah Rela Tak Dibayar
Advertisement
Harianjogja.com-Maestro keroncong Waljinah memberikan kejutan kepada penikmat keroncong Jogja dengan tampil di pentas reguler keroncong bertajuk Rumah Keroncong Jogja di Panggung Seni Basiyo, Gedung XT Square, Rabu (21/11/2013) malam. Menyanyikan empat lagu ia bersedia tak dibayar.
Walau fisiknya kurang prima malam itu, Waljinah tidak lantas kehilangan pesonanya. Sepanjang bernyanyi, ia tidak henti-hentinya berdialog dengan penonton dan mengajak bercanda penonton.
Advertisement
Atas inisiatifnya sendiri, Waljinah tampil di pentas regular keroncong bertajuk Rumah Keroncong Jogja di Panggung Seni Basiyo, Gedung XT Square. Selain untuk menyapa penggemarnya, kedatangannya tersebut untuk memberikan semangat kepada musisi keroncong Jogja terutama yang tampil di Rumah Keroncong Jogja untuk terus berkarya dalam menghidupkan musik keroncong.
Bahkan, dalam penampilannya, Waljinah rela tidak dibayar sepeserpun. Semua itu semata dilakukan untuk mendukung musik keroncong. “Saya ingin memberikan semangat kepada adik-adik [musisi] yang tampil di sini [Rumah Keroncong Jogja],” katanya kepada sejumlah awak media sesaat sebelum naik keatas panggung.
Penampilan Waljinah Rabu malam kemarin sedikit berbeda dari biasanya, terutama pakaian yang dikenakan. Ia yang dalam setiap penampilannya sering terlihat menggunakan kebaya, kali ini ia tampak lebih santai dengan mengenakan gaun warna hitam dipadu dengan jilbab.
“Saya baru saja operasi, jadi perut itu belum boleh memakai stagen atau pakai pakai yang ketat,” katanya kepada penonton.
Tampil diiringi Orkes Keroncong Cahaya Hati dari Jogja, Waljinah naik keatas panggung pada pukul 20.30 WIB. Ia sempat meminta penonton untuk memakluminya jika suaranya tidak maksimal karena kondisinya yang masih belum sehat betul. Ia sendiri mengawali pentas dengan menyanyikan lagu Jangkring Genggong, disusul Ayo Ngguyu, dan Tanjung Perak.
Seusai menyanyikan tiga lagu itu, Waljinah semestinya menyudahi konser. Namun melihat antusasime penonton yang datang, di luar dugaan ia memberikan satu lagu bonus yakni lagu legendarisnya berjudul Walang Kekek.
Begitu lagu itu dinyanyikan, serentak seluruh penonton baik tua, muda, anak-anak menirukan lagu tersebut. Total empat lagu dibawakan.
Salah satu penonton asal Gondoman, Suwargito, mengaku penampilan Waljinah menjadi obat mujarab mengobati kerinduannya terhadap musik keroncong. “Walau cuma empat lagu nyanyinya lumayan buat obat kangen,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- Pemuda Diamankan Polsek Sleman Usai Aniaya Pengendara dengan Celurit
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Jumat 31 Okt 2025
- ADD Sleman Naik Rp7 M, Siltap Lurah & Pamong Dikerek
- Jalur Trans Jogja Malioboro-Tugu-Giwangan hingga Prambanan
- Jadwal Layanan SIM Corner di Jogja Hari Ini, Jumat 31 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement




