Advertisement
AYAM MATI MENDADAK : Ayam Hidup Dijual Murah

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Puluhan ekor ayam milik warga di Kecamatan Kalasan dan Ngemplak http://www.harianjogja.com/baca/2014/04/01/ayam-mati-mendadak-puluhan-ayam-di-sleman-mati-mati-mendadak-499765" target="_blank">mati mendadak selama beberapa hari terakhir. Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab kematian puluhan ayam itu. Bahkan karena takut, sejumlah warga memilih menjual ayam yang masih sehat dengan harga murah.
Peristiwa ayam mati secara tiba-tiba salah satunya terjadi di Dusun Pondok, Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan. Beberapa ekor ayam milik Lasono, 35, dan Ida, 28, warga RT04/RW 01 yang rumahnya berdekatan, mati secara mendadak dalam sepekan terakhir.
Advertisement
Tak mau ayam lainnya ikut mati, Lasono dan Ida langsung mengurung semua ayamnya di dalam kandang. "Satu ekor ayam milik saya mati mendadak," ujar Lasono saat ditemui di rumahnya Dusun Pondok, Selomartani, Senin (31/3/2014) siang.
Peristiwa serupa juga nyaris dialami Wagiyem, 60, yang masih bertetangga dengan Ida dan Lasono. Kendati demikian, ayam milik Wagiyem belum sempat mati, kemudian dijual dengan harga Rp6.000 per ekor. Padahal harga normal antara Rp20.000 hingga Rp50.000 per ekornya.
"Saking cucuke medal iler, nglembereg, langsung kula sade regi enem ewu rupiah [Dari paruh keluar air, terlihat tidak sehat, langsung saya jual Rp6.000]. Mriki ayame kathah sing pejah[di sini ayamnya banyak yang mati]," ujarnya, Senin kemarin.
Sejak peristiwa itu, kata dia, Pemkab Sleman melalui dinas terkait belum datang untuk memberikan solusi, sehingga penyebabnya belum diketahui. Warga berharap ada tindak lanjut dari pemerintah, sehingga warga bisa tenang dalam memelihara ayam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

TNI Sterilkan Lokasi Ledakan Amunisi di Garut dari Masyarakat Sipil
Advertisement

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya
Advertisement
Berita Populer
- Cerita Guru Honorer di Sleman Korban Mafia Tanah, 12 Tahun Perjuangkan Sertifikat Tak Kunjung Dapat
- Kementerian Pekerjaan Umum Mengecek Persiapan Taman Siswa Jadi Sekolah Rakyat
- Belum Ada Sekolah Rakyat di Kulonprogo, Dinsos PPA Tetap Fasilitasi Masyarakat yang Ingin Daftar
- Beberapa Kerusakan Ditemukan di Stadion Maguwoharjo Seusai Event Komunitas Motor
- Lima Narapidana di DIY Dapat Remisi Khusus Waisak
Advertisement