Advertisement
PERTUMBUHAN BANGUNAN : Ketersediaan Air Dikhawatirkan Terus Berkurang
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Jumlah bangunan di Sleman yang terus bertambah dapat mempengaruhi ketersediaan air di Sleman.
“Di atas [kawasan lereng Merapi] banyak bangunan. Kalau ditambah terus, airnya bisa berkurang,” kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Sleman, Widi Sutikno, seusai meresmikan Embung Ngandong di Candi III, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Senin (26/5/2014).
Advertisement
Widi Sutikno berharap tata ruang di Sleman bisa dibuat jadi lebih baik agar ketersediaan air tetap aman. Idealnya, kata dia, di daerah atas lebih banyak ditumbuhi pepohonan. Meski demikian, Widi Sutikno tidak memungkiri kalau kebutuhan rumah tinggal yang meningkat seiring laju pertambahan penduduk.
“Tentu kita tidak bisa serta merta mengubah perumahan jadi daerah hijau. Intinya perlu koordinasi semua pihak," paparnya.
Sebuah area persawahan di Candi III dikembangkan menjadi embung karena memiliki sumber mata air yang potensial. Debit air yang dihasilkan mencapai tujuh liter per detik. Sumber mata air sebenarnya sudah lama ada. Hanya saja Kelompok Tani Mulyo Raharjo sebagai pengelolanya baru berhasil mengajukan proposal bantuan tahun lalu.
"Setelah ada embung, debit air jadi lebih stabil dan terkontrol," ucap Warso, pengurus Kelompok Tani Mulyo Raharjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Investigasi Kebocoran Soal ASPD, Guru SMPN 10 Jogja Tidak Terbukti Membocorkan Soal
- Jogja Food & Beverage Expo, Ajang Pebisnis Makanan Minuman Suguhkan Tren dan Inovasi
- Dua TPR Menuju Pantai Bakal Dipindah, Pemkab Gunungkidul Sediakan Rp2 Miliar untuk Pembebasan Lahan
- Disdikpora DIY Paparkan Cara Guru di Jogja Bocorkan Soal ASPD
- Polisi Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon
Advertisement