Advertisement
BANDARA KULONPROGO : Tsunami Tak Pengaruhi Rencana Pembangunan Bandara
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintah Kabupaten Kulonprogo memastikan potensi tsunami tidak mempengaruhi rencana pembangunan bandara internasional di wilayah ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kulon Progo Astungkoro, Minggu (15/6/2014), mengatakan potensi tsunami akan berpengaruh pada desain bandara yang akan dibangun oleh PT Angkasa Pura.
Advertisement
"Kalau masalah tsunami menghambat pembangunan, [Kulonprogo] akan menjadi daerah yang tertinggal. Misalnya saja di Jepang merupakan negera yang sering terjadi gempa, bandara hingga jalur kereta tetap dibangun. Hal ini karena menggunakan teknologi, begitu juga bandara yang akan dibangun di Kulonprogo, akan menggunakan teknologi canggih dan sudah diperhitungkan sebelumnya," kata Astungkoro.
Dia mengatakan seluruh wilayah Indonesia, kecuali Kalimantan, berpotensi terjadi tsunami. Selain itu, soal tsunami sudah ada di mitigasi bencana di DIY dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DIY.
"Berbicara tsunami, di seluruh kawasan pantai selatan ditempati oleh penduduk. Tsunami dapat diatasi dengan teknologi," kata dia.
Selain itu, Astungkoro mengatakan rencana induk yang dikirim ke Kementerian Perhubungan (Kemhub) sudah menyangkut seluruh potensi terburuk hingga cara mengatasinya. Sehingga terbitlah izin penetapan lokasi dari Kemhub.
"Kami justru mempertanyakan kenapa persoalan ini dihembuskan lembaga tertentu. Apa kepentingan mereka terhadap rencana pembangunan bandara di Kulonprogo," kata dia.
Sebelumnya, Peneliti tsunami di Balai Pengkajian Dinamika Pantai-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPDP-BPPT) DIY Widjo Kongko mengatakan, berdasarkan kajian, rencana lokasi bandara baru di Pantai Glagah, Kecamatan Temon, Kulon Progo, berpotensi dilanda tsunami dengan ketinggian hingga sembilan meter.
Kajian itu memang belum spesifik di lokasi tapak bandara baru itu, tetapi dilakukan terkait rencana pembangunan infrastruktur transportasi (jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara) di pantai Yogyakarta yang membentang sepanjang 115 kilometer.
"Kajian kami, mulai dari sisi timur Sungai Bogowonto di perbatasan Kulonprogo dengan Kabupaten Purworejo hingga Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul termasuk daerah rentan gempa dan tsunami," kata Widjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
Advertisement
Advertisement