Advertisement

Kulonprogo Krisis Penghafal Al Quran

Holy Kartika Nurwigati
Rabu, 06 Agustus 2014 - 20:41 WIB
Nina Atmasari
Kulonprogo Krisis Penghafal Al Quran

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - Al Quran tak sekedar kitab suci bagi umat muslim, tetapi juga sebagai pedoman hidup. Amat disayangkan apabila ternyata saat ini kaderisasi penghafal Al Quran masih sulit dikembangkan, terutama di Kulonprogo.

Bupati  Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan saat ini Bumi Menoreh ini tengah mengalami krisis penghafal Al Quran. Krisis penghafal Al Quran atau Hafidz Quran sudah amat terasa dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Advertisement

“Lima tahun terakhir ini, Kulonprogo kesulitan untuk mengirimkan kafilah MTQ untuk penghafal Al Quran. Terutama penghafal 30 juz dan usia sekitar 15 tahun,” ujar Hasto, usai menggelar silahturahmi  di Pondok Pesantren Nurul Haromain di Tuksono, Kecamatan Sentolo, Rabu (6/8/2014).

Dalam kunjungan ke pondok pesantren tersebut, Hasto mengungkapkan keprihatinannya. Sulitnya mendapatkan generasi muda penghafal Al Quran disampaikannya ketika mengunjungi  empat pondok pesantren lainnya, yakni Ponpes Darul Ulum Muhammadiyah di Karangsewu Galur, Ponpes Al Hidayah di Karangwuluh Temon, Ponpes Al Miftah di Kauman Nanggulan, dan Ponpes Al Manar di Pengasih.

Pembinaan generasi muda untuk menjadi kader Hafidz Quran selanjutnya perlu untuk terus didorong. Pembinaan ini juga sangatlah penting, karena merupakan salah satu pembangunan mental spiritual generasi muda masa kini.

“Padahal di Kulonprogo ini ada 937 dusun, tapi mencari penghafal Al Quran yang masih muda saat ini masih sangat sulit. Kami harap segera  ada regenerasi penghafal Al Quran. Kalau bisa satu desa satu penghafal Al Quran,” tandas Hasto.

Pengasuh Ponpes Nurul Haromain KH Sirojan Muniro Abdurrahman mengungkapkan dukungannya terkait rencana untuk regenerasi penghafal Al Quran di Kulonprogo. Saat ini pondok pesantren ini telah memiliki lebih dari 600 santri.

“Kami harap dapat bekerja sama dengan berbagai pihak agar dapat turut mendukung program pemerintah daerah ini,” imbuh Abdurrahman.

Dalam safari ponpes ini, Pemkab juga memberikan sejumlah bantuan sosial. Bantuan tersebut diharapkannya dapat membantu program-program di setiap ponpes dan panti asuhan yang ada di wilayah tersebut. Terutama dalam upaya untuk mendukung ponpes agar dapat mencetak generasi muda penghafal Al Quran di Kulonprogo.

“Bantuan ini akan membantu kami dalam mengembangkan sekolah di ponpes ini. Dan tentunya dapat mendukung program-program pendidikan para santri ke depannya,” jelas Pengasuh Ponpes Al Hidayah Karangwuluh Temon KH Abdullah Syarifudin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tebing Longsor, Kereta Jakarta-Jogja Dialihkan lewat Bandung, Ini Daftarnya

News
| Senin, 04 Desember 2023, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement