Advertisement
Listrik Belum Merata di 126 Dusun

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gunungkidul dan Kulonprogo rencananya bakal berkembang sebagai kawasan pariwisata dan industri besar di DIY, namun pasokan listrik belum merata. Setidaknya listrik belum merata di 126 dusun.
"Tanpa listrik akan mendorong ketimpangan ekonomi di dua kabupaten itu,” ujar anggota Komisi C DPRD DIY, Ranny Widayati, akhir pekan lalu.
Advertisement
Politisi Golkar daerah pemilihan Gunungkidul itu mengaku telah menyoroti kurangnya pasokan listrik di dua daerah tertinggal itu.
“Ke depan, kebutuhan listrik akan meningkat drastis,” ujarnya. Sebagaimana diketahui di Kulonprogo direncanakan akan dibangun Bandara, sedangkan Gunungkidul berkembang pesat daerah tujuan wisata.
Menurut Kepala Bidang Energi Sumber Daya Mineral Dinas Pekerjaan Umum (ESDM dan PU) DIY, Edi Indrajaya beberapa daerah di 126 dusun yang sulit terjangkau listrik adalah wilayah terpencil. Untuk mempercepat ratusan dusun itu teraliri listrik, Pemerintah DIY menyedian anggaran Rp300 juta untuk 10 dusun. Demikian halnya pemerintah pusat juga memberikan bantuan pendanaan untuk 20 dusun. Selain itu, Pemda DIY terus berupaya mengembangkan energi terbarukan.
“2017, targetnya tidak ada lagi dusun yang belum teraliri listrik,” katanya di Kantor Dinas Pekerjaan Umum, pekan lalu.
Pengembangan teknologi terbarukan, misalnya, mikrohidro, di Blumbang, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo sejak 2013. Mikrohidro merupakan pembangkit tenaga listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai penggeraknya, seperti aluran irigiasi. Menurut dia, pengembangan teknologi itu rencananya akan dibagi untuk keperluan warga dan dijual ke perusahaan listrik Negara (PLN).
Selain mikrohidro, upaya lainnya adalah pengembangan energi terbarukan biogas. Ia mengatakan, pemerintah memprioritaskan fasilitasi pengembagan biogas di daerah yang penduduknya mata pencaharian peternakan.
“Fasilitasi berupa instalasi bio-digester untuk pengolahan limbah ternak,” ujarnya.
Menurut dia, pengembangan energi terbarukan gencar dilakukan untuk mengejar target nasional. Pemerintah pusat menetapkan pemanfaatan energi terbarukan sebesar 31% pada 2050.
“Adapun DIY pada 2012, baru berada di kisaran tiga persen,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Diduga Terima Gratifikasi Rp18 Miliar
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Alternatif ke Gunungkidul Bakal Dilengkapi Underpass di Kawasan Perbukitan Prambanan
- Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
- Bawaslu DIY Kesulitan Menindak Kampanye Terselubung Anggota Dewan Petahana
- Kekayaan Guru Besar UGM Sekaligus Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap, Punya 4 Rumah Rp23 Miliar di Sleman
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
Advertisement
Advertisement