Advertisement
Seperti Ini Cara Ibu Rumah Tangga di Kepek Menambah Penghasilan Keluarga

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sebanyak 20 ibu rumah tangga yang tergabung dalam Paguyuban Batik Gendhis memiliki harapan baru untuk menambah penghasilan keluarga. Mereka memulai usaha rumah tangga berupa kerajinan batik tulis.
Sesepuh Paguyuban Batik Gendhis Suharti Supoyo mengatakan, kelompok tersebut baru terbentuk 13 Oktober ketika ada pelatihan batik. Anggotanya, merupakan ibu rumah tangga di Desa Kepek, Kecamatan Wonosari.
Advertisement
“Kami menyambut baik kegiatan ini karena kami menjadi memiliki kegiatan. Selain itu, dari kegiatan ini, kami harap nantinya bisa meningkatkan perekonomian keluarga,” ujar dia, ditemui di Kepek, Wonosari, Jumat (21/11/2014).
Ia menjelaskan, kegiatan pertama yakni membuat taplak. Ada pun motif yang dipilih yakni kepek manding. Suharti menambahkan, motif kepek manding merupakan motif baru.
Paguyuban ini pun ingin mengenalkan motif baru ini. Ia yakin, motif ini bisa menambahkan keanekaragaman motif batik di Gunungkidul. “Motifnya sesuai dengan nama desa. Selain itu, ada makna lain dari motif ini,” ujar dia.
Menurutnya, pohon manding merupakan pohon yang mampu hidup di segala medan. Selain itu, kepek manding bisa dinikmati dari segala kalangan ketika sudah berwujud makanan seperti bothok dan tempe manding.
“Kami berharap, usaha yang baru kami rintis ini bisa berkembang seperti pohon manding yang bisa tumbuh di mana saja,” ungkap dia.
Ia menjelaskan, modal awal sebesar Rp750.000 merupakan hasil pinjam dari PKK Desa Kepek. Rencananya, uang tersebut dialokasikan untuk membuat 30 lembar taplak.
Suharti menjelaskan, taplak yang sudah jadi nantinya akan dijual ke kalangan perangkat desa. Satu lembar taplak dihargai Rp40.000 hingga Rp50.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

2 Jam Diperiksa Dewas KPK, Firli Pilih Bungkam di Depan Wartawan
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Alternatif ke Gunungkidul Dibuka saat Nataru, Tanpa Lewat Tanjakan Piyungan-Patuk
- Sempat Dianggap Hama, Bunga Amarilis Patuk Kini Jadi Primadona Wisatawan
- Tanggapi Video Ade Armando, DPRD DIY : Rendahkan dan Lukai Rakyat Jogja
- 17 Perusahaan di Kota Jogja Komitmen Penuhi Hak Anak
- Jadwal KRL Jogja Solo, 5 Desember 2023 dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement