Advertisement
SPANDUK PROVOKATIF : Langgar Pidana dan Dapat Dipidanakan
Advertisement
Spanduk provokatif diharapkan warga sipil segera dicopot.
Harianjogja.com, BANTUL- Sejumlah kelompok masyarakat sipil di Jogja meminta aparat membersihkan spanduk-spanduk tentang Syiah yang dianggap provokatif. Spanduk yang bertebaran di berbagai sudut di DIY itu dianggap menebar kebencian. (Baca Juga : http://jogja.solopos.com/baca/2015/02/25/spanduk-provokatif-hujani-bantul-580032">Spanduk Provokatif Hujani Bantul)
Advertisement
Peneliti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Institute for Research and Empowerment (IRE) sekaligus dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jogja Abdur Rozaki menyatakan spanduk-spanduk yang mengkafirkan kalangan Syiah itu melanggar undang-undang. Sebab menurut dia, spanduk itu mengandung muatan yang menebar
kebencian. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), menebar kebencian merupakan tindak pidana.
"Ini praktek beragama yang menebar kebencian hanya karena berbeda aliran," tegas Abdur Rozaki dalam Konferensi Masyarakat Sipil dan Penguatan Demokrasi Inklusif yang digelar di Hotel Ros In, Bantul Rabu (25/2/2015).
Ia juga meminta aparat berwenang mencabut spanduk-spanduk itu. Polisi perlu menelusuri siapa yang memasang serta motif dari tindakan tersebut. Di sisi lain kalangan masyarakat sipil didorong untuk aktif memperkarakan tindakan menebar kebencian itu ke polisi.
"Kalau polisi dapat menangkap pelaku hebat, langsung kirim saja ke Syuriah tanpa paspor. Jangan cuma ngurus kasus KTP Abraham Samad [Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi non aktif], tapi mengurusi masalah seperti ini tidak berani," kritiknya.
Seruan mengkafirkan Syiah tersebut menurutnya tidak cocok dilakukan di negara yang multi kultur seperti Indonesia. Tindakan itu dianggap mengancam Pancasila dan NKRI.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bantul Hermawan Setiaji menyatakan lembaganya telah berkoordinasi dengan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) ihwal pencopotan spanduk tersebut.
"Kami sudah sampaikan ke Kesbangpol masalah ini, bagi kami akan lebih baik kalau mereka [pemasang spanduk] sendiri yang menurunkan dari pada diturunkan petugas," terang Hermawan Setiaji.
Selain itu, lembaganya kata dia akan memeriksa apakah keberadaan spanduk-spanduk itu berizin atau tidak. Sesuai aturan, pemasangan spanduk di sejumlah lokasi strategis di Bantul harus mengantongi izin.
Spanduk yang mendiskreditkan kalangan penganut Syiah itu diantaranya tersebar di gapura masuk sentra kerajinan gerabah di Kasongan, di pertigaan Cepit, Sewon Bantul, di kawasan Ring Road di Banguntapan dan Jalan di Imogiri. Sejumlah warga mengaku terganggu dengan keberadaan spanduk itu lantaran dianggap menebar
kebencian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Denny Indrayana Ajukan Uji Formil Aturan Usia Capres Cawapres di Mahkamah Konstitusi
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement