PENGANIAYAAN DI JOGJA : Ini Alasan Bagor Hingga Tega Menyayat Siswa SD dengan Silet
Advertisement
Penganiayaan di Jogja menimpa seorang anak SD. Seorang warga tega menganiayanya dengan silet karena sejumlah alasan
Harianjogja.com, JOGJA- Ardi Yulianto, 13, pelajar sekolah dasar yang tinggal di Kampung Sosromenduran Kulon, Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedong Tengen, dianiaya oleh David Kurniawan alias Bagor, 20, warga Jlagran, Pringgokusuman, Gedong Tengen.
Advertisement
Bocah kelas V SD itu mengalami luka sayatan benda tajam di beberapa anggota tubuhnya. Ia harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Ludiro Husodo.
Saat ini Bagor sudah ditahan Kepolisian Sektor Gedong Tengen dengan sangkaan penganiayaan.
Bagor ditangkap di rumah Adit pada Jumat (3/4/2015) sore, sekitar pukul 18.00 WIB setelah polisi mendapatkan laporan korban.
Kanit Reserse Kriminal Polsek Gedong Tengen Iptu Bambang Sunaryo mewakili Kapolsek Kompol Agus Setyo Budi, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/4/2015) mengungkapkan, dari pengakuan tersangka Bagor, penganiayaan itu dilatarbelakangi karena tersangka kesal dengan ulah korban yang mengendarai sepeda motor terlalu mengebut.
"Pengakuan tersangka juga katanya korban hampir menabrak anak kecil," ujar Bambang, Senin (6/4/2015).
Pernyataan Kanit Reskrim Polsek Gedong Tengen ini senada dengan pengakuan tersangka. Menurut Bagor perbuatannya itu dilakukan lantaran korban mondar mandir di sekitar rumah tersangka dengan mengendarai motor.
Bagor berdlih sudah mengingatkan korban agar jangan ngebut bawa motor, namun korban tidak mempedulikannya. Bagor kemudian diajak Adit untuk menghentikan motor korban jika kembali lagi melintas di jalan sekitar rumah tersangka.
Setelah korban dihentikan, kedua tersangka sempat memukul korban dibagian dada dan perut sebanyak tiga kali. Kemudian menyayat korban. "Yang pertama menyayat teman saya Adit dibagian tangan, saya menyayat bagian paha," ucap Bagor.
Menurut Bagor, sebenarnya persoalannya bukan hanya itu. Namun, teman Bagor sepertinya memiliki dendam pribadi dengan korban. "Masalah pastinya saya tidak tahu," kata pria putus sekolah yang kini bekerja sebagai kernet bus ini.
Bambang Sunaryo menambahkan, korban bolak balik melintasi jalan sekitar rumah tersangka karena memang harus menjemput kakaknya lewat situ. Korban juga disuruh ibunya membelikan gas LPG juga lewat situ.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Transfer Tahanan Mary Jane, Menteri Supratman Sebut Prabowo Sudah Berikan Lampu Hijau
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Senin 25 November 2024
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Senin 25 November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Senin 25 November 2024
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Senin 25 November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Senin 25 November 2024: Hujan Ringan Siang hingga Sore
Advertisement
Advertisement