Advertisement

LIBURAN DI JOGJA : Apa Kabar Kantung Parkir Malioboro dan Ngabean?

Senin, 09 Mei 2016 - 07:55 WIB
Mediani Dyah Natalia
LIBURAN DI JOGJA : Apa Kabar Kantung Parkir Malioboro dan Ngabean? JIBI/Harian Jogja/Desi SuryantoWisatawan menggunakan jasa angkutan shuttle wisata jeron beteng Si Thole untuk mengantar mereka dari Taman Parkir Ngabean menuju Kompleks Keraton Ngayogyakarta, Yogyakarta, Jumat (28/11 - 2014). Sebanyak 5 armada Si Thole diujicoba hingga 3 Januari 2015, setiap jamnya mampu mengangkut 200 wisatawan. shuttle wisata itu akan beroperasi sejak pukul 08.00 hingga 22.00, dengan rute dari Taman Parkir Ngabean / Alun/Alun Utara / Magangan Kraton / Taman Sari dan kemudian kembali lagi

Advertisement

Liburan di Jogja, pemanfaatan infrastruktur belum maksimal.

Harianjogja.com, JOGJA – Libur di Jogja akhir pekan lalu mendorong wisatawan menghabiskan waktu di Jogja. Kebutuhan lahan parkir pun membludak. Beberapa areal parkir yang sudah disediakan pemerintah penuh, tetapi ada pula yang masih belum maksimal penggunaannya.

Advertisement

Area lantai dua di Tempat Khusus Parkir (TKP) I Malioboro yang menjadi lokasi parkir sepeda motor, Humas Komunitas Abu Bakar Ali Doni Rulianto menuturkan kondisinya jauh lebih ramai dari biasanya. Namun jumlah pengunjung yang parkir masih terbatas di lantai dua dan tidak membludak ke lantai tiga.

“Motor kalau tanggal merah kemarin hampir sama seperti saat hari libur biasanya, lantai dua penuh tapi memang tidak sampai membludak,” imbuhnya.

Sementara kondisi berbeda terjadi di Ngabean. Di gedung parkir Ngabean, area parkir bus relatif sepi selama masa libur panjang berlangsung. Ketua parkir Ngabean (Kopangab) Rubianto mengatakan selama libur panjang ini area parkir Ngabean tak terlalu populer sebagai alternatif parkir. Padahal dari sisi fasilitas area parkir ini terbilang cukup lengkap dan sudah dilengkapi angkutan shuttle wisata Si Thole.

Saat libur panjang ini, dari kapasitas parkir 40 bus hanya sekitar 50-70% saja yang terisi. Kondisi parkir mobil pribadi di lantai dua menurutnya lebih parah karena tak banyak pengunjung dengan kendaraan pribadi yang memilih parkir di Ngabean.

Rubi menduga penyebab sepinya gedung parkir Ngabean karena pengemudi bus lebih memilih untuk parkir di pinggir jalan seperti di jalan Brigjend Katamso atau KH. Ahmad Dahlan. Meskipun tarif untuk parkir di tepi jalan umum menurutnya lebih mahal, tetapi parkir di jalan-jalan itu jauh lebih dekat ke arah Malioboro. Pengunjung pun tak perlu berjalan terlalu jauh untuk mencapai jalan yang menjadi pusat wisata belanja di Jogja itu.

“Padahal sudah banyak yang mengarahkan untuk perkir di sini, tarif kami juga resmi dari Dishub, yang lain mungkin bisa sampai Rp100.000,” kata dia.

Kondisi itu pun membuat Rubi mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menindak parkir liar di tepi jalan. Pasalnya bila tak ada ketegasan dan hal serupa terus terulang maka Ngabean tak lebih sebagai sebuah proyek gagal.

“Kami sudah berusaha keras, tinggal pemerintah bisa menindak bus dan mobil yang parkir di pinggir jalan tidak,” Imbuh Rubi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Ada Upaya Penghilangan BB di Agensi Perjalanan Haji, Jubir KPK: Yaqut Cholil Kooperatif

Ada Upaya Penghilangan BB di Agensi Perjalanan Haji, Jubir KPK: Yaqut Cholil Kooperatif

News
| Jum'at, 15 Agustus 2025, 21:47 WIB

Advertisement

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Wisata
| Minggu, 10 Agustus 2025, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement