Advertisement
DESA WISATA : 11 Diplomat Asing Ikut "Live In" Desa Wisata Kebonagung
Advertisement
Desa wisata Kebonagung Sleman menarik minat diplomat asing
Harianjogja.com, SLEMAN- Sebanyak sebelas diplomat asing peserta program Kementerian Luar Negeri RI mengikuti kegiatan live-in di Desa Wisata Kebonagung, 10-11 September 2016.
Advertisement
Kegiatan ini merupakan bagian dari program ”The 11th Promotion of Indonesian Language and Culture for Foreign Diplomats” yang diadakan oleh Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Alam Bahasa Yogyakarta.
Dalbiyo, pengurus program dari Desa Wisata Kebonagung mengemukakan, para diplomat tersebut akan mengikuti kegiatan setempat, yakni, berlatih karawitan, pertanian tradisional, sungging wayang, river tubing di Sungai Oya, dan menginap di rumah penduduk.
Kesebelas diplomat tersebut tinggal di Jogja 22 Agustus- 22 September 2016 untuk belajar bahasa Indonesia dan mendapatkan pengalaman budaya. Kegiatan mereka antara lain meliputi kursus bahasa Indonesia di lembaga Alam Bahasa, lokakarya sejarah politik, kunjungan ke tempat-tempat wisata budaya, live-in di desa, kunjungan ke kantor surat kabar, dan talk show di televisi.
Disampaikan manajer Alam Bahasa, Swanny Hartono, dalam kegiatan live-in ini para diplomat berkesempatan berinteraksi dengan penduduk setempat, yang tentunya akan semakin membiasakan mereka berbahasa Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
Advertisement