PERTANIAN SLEMAN : Petani Hasilkan Padi 9,18 Ton per Hektare
Advertisement
Pertanian Sleman untuk komoditas padi menghasilkan 9,18 ton per hektare
Harianjogja.com, SLEMAN- Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bimo Makmur terus meningkatkan produktivitas tanaman padi. Pada panen raya padi Kamis (23/2/2017) seluas 100 hektare, petani menghasilkan 9,18 ton gabah per hektare.
Advertisement
Ketua Gapoktan Bimo Makmur Mulyadi menjelaskan, produktivitas panen tahun ini meningkat dibandingkan sebelumnya. Hal itu terjadi karena sejak petani menanam padi jenis Hibrida Sembada 168.
"Biasanya ketika musim penghujan petani sekitar Bimomartani menggunakan benih jenis Ciherang, Mikongga, dan IR 64," katanya saat panen raya di Rogobangsan, Bimomartani, Ngemplak.
Dia menjelaskan, bibit Hibrida Sembada 168 tersebut merupakan subsidi dari Dinas Pertanian Kabupaten Sleman yang ditanam untuk percobaan. Bibit tersebut ditanam di wilayah Kalibulus, Rogobangsan, dan Krebet Bimomartani.
"Luas lahan seluruhnya 100 hektare di mana rata-rata menghasilkan 9,18 ton per hektare. Ini memotivasi kami untuk terus meningkatkan produksi padi," kata dia.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan, dari waktu ke waktu upaya untuk mempertahankan produksi beras di Sleman menghadapi tantangan yang sangat berat. Terlebih, katanya, luas lahan pertanian di Sleman semakin menyusut. Pemkab, katanya, terus berupaya untuk meningkatkan inovasi dalam menjawab tantangan termasuk dalam pertanian.
"Kami terus mendorong kelompok-kelompok tani untuk mengoptimalkan produksinya. Ini dilakukan agar Sleman mampu mempertahankan predikatnya sebagai gudang berasnya propinsi DIY," kata Muslimatun.
Pemkab, lanjutnya, menggalakkan dan mewajibkan pola tanam jajar legowo bagi kelompok tani yang menerima bantuan. Keunggulan dari pola tanam ini, katanya, dapat meningkatkan hasil produksi.
"Pola tanam ini berimplikasi pada kemudahan dalam pemberian pupuk dan pengendalian organisme penggangu serta kemampuan dalam menjaga kesuburan tanah karena adanya jarak tanam," katanya.
Selain itu Pemkab juga mewajibkan penambahan pupuk organik untuk menjaga kualitas hasil produksi yang aman bagi kesehatan. Petani juga diwajibkan melakukan pola tanam dan pemupukan berimbang dan menggalakkan pertanian pangan yang ramah lingkungan.
"Dengan beragam inovasi dan kebijakan ini kami berharap dapat berkontribusi secara positif terhadap peningkatan hasil produksi pertanian khususnya padi di Sleman," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
Advertisement
Advertisement