Advertisement
PERTANIAN BANTUL : Panen Bawang Merah Diprediksi Tak Maksimal
Advertisement
Pertanian Bantul untuk komoditas bawang merah pada musim tanam pertama 2017 diprediksi tidak maksimal
Harianjogja.com, BANTUL --Hasil panen bawang merah di Kecamatan Sanden pada Masa Tanam (MT) I/2017 kali ini diprediksi tidak akan maksimal. Hal tersebut disebabkan panjangnya masa musim pancaroba dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
Advertisement
Salah satu petani bawang di Srigading Sanden, Pardjana mengatakan siang yang panas dan hujan lebat yang turun pada malam hari membuat pertumbuhan tanaman bawang merah buruk karena terlalu banyak air.
Padahal masa panen tinggal sekitar 10 hari lagi. "Tanggal ini hitungannya matahari sudah lima derajat Lintang Utara, sudah panas. Tapi nyatanya masih hujan," kata dia pada Jumat (14/4/2014).
Pada MT I/2017 ini menurut Pardjana ini mengeluarkan modal Rp5 juta untuk bibit, obat, pupuk, dan tenaga untuk luas lahan 560 m2. Dengan modal sebesar itu menurutnya ia tidak akan merugi walaupun hasil panennya tidak maksimal, hanya sekitar tiga kuintal.
Hasil panen yang tidak maksimal tersebut juga diprediksi oleh Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Bantul. Ketua Diperpautkan, Pulung Haryadi mengatakan menurut prediksi BMKG hujan dengan intensitas 200 milimeter/minggu akan berhenti pada akhir April.
"Saya yakin tidak akan gagal panen, intensitas 200 mm/minggu masih aman kalau lebih nah itu. Namun hasilnya tidak akan sebaik jika intensitasnya 100 mm/minggu," kata dia.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bantul, Suroto mengatakan ada beberapa penyebab panen bawang merah di MT I/2017 diprediksi tidak maksimal. Selain permasalahan cuaca, pemilihan benih yang kurang baik juga sangat berpengaruh. "Bibit kemarin kan tidak bagus karena belum cukup usia sudah diambil untuk dijadikan benih," ujar dia.
Selain itu untuk wilayah Sanden memang harus ada pengolahan tanah yang khusus karena sifat tanahnya berbeda. Tanah harus diolah seminggu hingga sepuluh hari sebelum masa tanam dan dipastikan tanah benar-benar kering.
Petani juga perlu menggunakan pupuk SP3N dan pupuk kandang saat mulai masa tanam agar tanaman bawang merah menjadi kuat. Hal lainnya adalah pemilihan varietas tertentu sesuai dengan kondisi masa tanam.
Pada MT II/2017 bulan Juli - Agustus nanti, Suroto mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) Provinsi DIY untuk pendampingan mulai dari masa tanam hingga panen. "Kami akan bekerja sama agar hasil panennya maksimal, selain itu juga pendampingan revitalisasi lahan pertanian," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Sabtu 20 April 2024
- Dibanding Tahun Lalu, Jumlah Turis dan Belanja Wisatawan Kota Jogja Kali Ini Naik Selama Libur Lebaran
- Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja
- Pansus DPRD DIY Mulai Bahas Perubahan Aturan Soal Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur
Advertisement
Advertisement