Advertisement
DIY-Prancis Bekerjasama Kembangkan Industri Kreatif

Advertisement
Duta Besar Prancis untuk Indonesia Jean Charles Berthonnet mengunjungi Gubernur DIY Sri Sultan HB X
Harianjogja.com, JOGJA - Duta Besar Prancis untuk Indonesia Jean Charles Berthonnet mengunjungi Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Gedung Wilis Kompleks Kepatihan, Rabu (3/5/2017) pagi.
Advertisement
Prancis sengaja melirik DIY karena memiliki banyak industri kreatif dan keduanya sepakat mengembangkan kerjasama di bidang tersebut.
Jean Charles menjelaskan, Indonesia dan Prancis telah menyepakati kerjasama di bidang industri kreatif dalam kunjungan presidennya ke Indonesia beberapa waktu lalu.
Dalam suatu kesempatan, ia pernah berdiskusi dengan HB X hingga mendapatkan informasi, bahwa Jogja memiliki banyak potensi industri kreatif di berbagai bidang. Karena itulah, ia perlu melakukan pembahasan lebih detail.
"Bahkan sudah ada perusahaan Prancis yang beroperasi di Jogja di bidang permainan digital yaitu Gameloft yang telah mempekerjakan ratusan pekerja dari Jogja," kata ungkapnya di Kepatihan seusai pertemuan, Rabu (3/5/2017).
Ia mengakui dalam pertemuannya dengan HB X ia membahas pengembangan kerjasama industri kreatif. Selain itu, membicarakan kerjasama lain khususnya bidang perfilman dan seni pertunjukan.
Bahkan DIY dan Prancis, dalam beberapa tahun ke depan berencana mengadakan festival yang memperkenalkan kebudayaan Indonesia khususnya Jogja di Prancis. "Benar sekali kami banyak membicarakan banyak hal di bidang kebudayaan," ujarnya.
Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, di Gameloft Indonesia yang bergerak di bidang pembuatan permainan animasi saat ini mampu menyerap sekitar 800 tenaga kerja.
Ia berharap, ke depan perusahaan itu bisa menjadi kader untuk mengembangkan animasi di Jogja. Sebagai dukungan, lanjutnya, pihaknya memfasilitasi studio para pelaku industri kreatif animasi untuk membuat produk sendiri.
Sehingga mereka punya potensi memproduksi tidak sekedar menjadi sub program yang selama ini bekerjasama dengan Singapura dan Malaysia. "Tetapi sifatnya hanya sebagai sub contracting, kalau disediakan fasilitas itu akhirnya mereka bisa jadi produsen. Kalau hanya sub, nama dia tidak pernah akan ada," ucapnya.
Berkaitan dengan kebudayaan, HB X berharap, lembaga kebudayaan Prancis yang ada di Jogja dapat bekerjasama dengan Pemda DIY. Sehingga aspek kerjasama bisa diperluas, seperti potensi fashion yang juga bisa datang dari kreativitas.
"Kalau Prancis ahlinya mungkin banyak untuk memberikan training di sini, bidang fashion, lukis, kolaborasi seniman Prancis dengan Jogja, setiap tahun kita selenggarakan pameran, lukisan, setiap tahun datangkan dari negara tertentu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement