Advertisement

PENATAAN MALIOBORO : Wow, Traso di Kawasan Titik Nol Dilapisi Marmer

Sunartono
Sabtu, 06 Mei 2017 - 12:22 WIB
Mediani Dyah Natalia
PENATAAN MALIOBORO : Wow, Traso di Kawasan Titik Nol Dilapisi Marmer Sejumlah pengunjung memadati jalur pedestrian Malioboro, Minggu (11/12) malam. (Sunartono/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Penataan Malioboro tahap kedua tengah dilakukan.

Harianjogja.com, JOGJA -- Pelaksanaan proyek penataan Malioboro tahap kedua memasuki pekerjaan pemasangan traso di dua titik kawasan yang direvitalisasi. Pemasangan traso dengan sistem cor setempat di kawasan titik nol kilometer akan dilapisi dengan batu marmer.

Advertisement

Baca Juga : PENATAAN MALIOBORO : Sampai Mana Proyek Tahap Kedua?

Manajer Proyek Revitalisasi Malioboro Ery Purnomo mengatakan pihaknya tengah menyiapkan setting area untuk pemasangan traso di depan pintu masuk. Di titik ini terpaksa belum bisa dipasang traso karena masih banyak pengunjung yang lalu lalang di Beringharjo melalui pintu barat.

Titik lain yang juga melakukan pekerjaan pemasangan traso tepatnya di jalur pedestrian depan Gedung Agung sisi utara. Namun, traso di tempat ini menggunakan sistem cor setempat. Sehingga pekerja harus mengolah bahan-bahan semen dan lainnya, baru kemudian dicorkan langsung di jalur pedestrian.

"Traso cor setempat kami ambil vendor dari Tulungagung itu yang mulai depan Gedung Agung ke selatan dan Pasar Sore ke selatan," jelasnya, Jumat (5/5/2017).

Perbedaan lain, di kawasan depan Pasar Sore dan Gedung Agung ke selatan menggunakan traso dengan campuran batu marmer. Sehingga hasilnya diharapkan mengkilat, berbeda dengan traso saat tahap pertama dan di depan Beringharjo, menggunakan batu lokal Merapi. Namun, Ery menegaskan, dari sisi kualitas tetap sama.

"Bahan traso, kalau pertama dulu 2016 cenderung pakai kandungan lokal, pecahan batu merapi, kali ini mencoba hadirkan dari sisi kami tetapi juga dapat persetujuan. Isian batunya yang corak itu dari marmer yang cor setempat. Tampilan akan lebih mengkilap, mudah-mudahan lebih bagus," ungkapnya.

Kendalanya jika terjadi hujan maka traso cor setempat sangat beresiko rusak. Selain itu pasca pengecoran harus menunggu sepekan baru bisa dihaluskan.

"Kalau traso cor setempat tidak benar-benar keras, nanti langsung rusak kalau dihaluskan pakai mesin," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement