Advertisement
KONFLIK LAHAN PENUMPING : Warga Realisasikan Ancaman untuk Bongkar Paksa Pagar

Advertisement
Konflik lahan Penumping masih saja belum dapat diselesaikan.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA -- Warga Kampung Penumping Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis akhirnya membongkar paksa pagar pembatas untuk akses jalan keluar masuk bagi warga yang berbatasan langsung dengan pagar.
Baca Juga :http://m.harianjogja.com/2017/05/26/konflik-lahan-penumping-warga-ancam-bongkar-paksa-pagar-819996"> KONFLIK LAHAN PENUMPING : Warga Ancam Bongkar Paksa Pagar
"Total ada lima titik yang kami bongkar karena pagar itu menghalangi langsung jalan keluar masuk rumah warga," kata Ketua RT 08 RW 02 Kampung Penumping, David S Sumlang, Minggu (28/5/2017).
David mengatakan pembongkaran pagar disaksikan langsung oleh Kapolsek Jetis Komisaris Polisi Heriyanto dan perwakilan dari pemilik lahan bernama Yoga.
"Awalnya mw dibongkar jam 6 sore [18.00 WIB] tapi Kapolsek minta kalu mau bongkar jam 5 sore [17.00 WIB] ja," kata David.
Pembongkaran pagar itu, kata David, merupakan puncak kekesalan warga karena selama ini tuntutannya tidak pernah digubris. Bahkan lahan yang sudah dua kali disegel oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) itu nekat tetap membangun pagar dengan pondasi sehingga ia merasa warga diprovokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Trump Minta Rusia Akhiri Perang Ukraina dalam 50 Hari atau Kena Tarif 100 Persen
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Orang Tua di Jogja Antar Anak di Hari Pertama Masuk Sekolah Rakyat, Terharu Siswa Tinggal di Asrama
- Meski Dapat 2 Siswa Baru, SD Negeri di Kulonprogo Ini Tetap Melaksanakan MPLS di Hari Pertama Masuk Sekolah
- MPLS 2025, Tes Kesehatan dan Kebugaran Awali Hari Pertama Siswa Masuk Sekolah Rakyat Sleman Sebelum Tinggal di Asrama
- Pemkab Bantul Tekan Stunting Lewat Program Satu Telur Setetes Madu
- Operasi Patuh Progo 2025, Kapolda DIY: Lakukan dengan Cara Humanis dan Edukatif
Advertisement
Advertisement